KAIRO, (Panjimas.com) – Middle East Monitor melaporkan bahwa Media Mesir terus menerus mengembangkan teori kosnpirasi soal pihak AS dan Inggris yang akan bersekongkol melawan rezim Presiden As-Sisi. Contoh terbaru mengenai pengembangan teori konspirasi itu terlihat dalam liputan utama media Mesir Al-Dustur, edisi Senin [16/11/2015] yang mengangkat “Rencana Obama untuk jatuhkan Sisi,”.
Surat kabar Al-Dustur itu menyatakan bahwa Rusia telah menyerahkan kepada pihak Mesir sebuah laporan, diduga dipakai oleh CIA, sekitar plot [scenario] untuk menjatuhkan rezim as-Sisi. Laporan ini merekomendasikan penghasutan dan memecah belah antara pihak tentara dan rakyat sebelum akhir tahun ini.
“Rusia telah mengungkap sebuah laporan rahasia Amerika itu, untuk kedua kalinya, mengekspos rencana Obama untuk melibatkan tentara Mesir dalam perang saudara dengan Rakyat Mesir dan berusaha untuk menggerakkan hasutan dengan tujuan untuk menjatuhkan Presiden Abdel Fattah Al-Sisi. “, demikian seperti diberitakan dalam media nasional Mesir Pro As-Sisi itu
Dalam pemberitaan di Surat kabar itu diterangkan pula bahwa laporan rahasia AS menyatakan secara eksplisit bahwa jika Mesir tidak menemukan pembenaran dan alasan untuk saling membunuh, pihak Washington harus mencari alasan itu.
Tujuan utama Amerika, demikian dituduhkan oleh Surat Kabar itu , adalah untuk menghindari kemungkinan adanya Gamal Abdel Nasser lain di wilayah tersebut.
“Kali ini Sisi akan didukung oleh Negara-negara Teluk yang kaya minyak dan dulu dukungan itu tidak tersedia untuk Nasser.”
Skenario semacam itu tidaklah diinginkan karena possinya tidak berada dalam kepentingan terbaik untuk Amerika Serikat, demikian pernyataan dalam laporan rahasia itu.
“Popularitas pihak militer di Mesir dan juga popularitas Presiden Sisi sendiri tidak lagi dibatasi hanya di wilayah Mesir saja akan tetapi sudah jauh di luar itu, dengan popularitas dirinya yang meningkat diantara negara-negara Teluk [Gulf States].”
Menurut Media Al-Dustur, JIka scenario dalam laporan itu terjadi dan berlanjut, pengaruh AS akan runtuh dengan cara belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan itu.
Negara-negara Teluk [Gulf States] memberikan Presiden Sisi dukungan dikarenakan merekapercaya bahwa Ikhwanul Muslimin [IM] adalah ancaman bagi para diktator dan Raja-Raja di kawasan ini; jika rezim-rezim tersebut dihapus, Amerika akan kehilangan sekutu di seluruh Timur Tengah.
Laporan itu menyimpulkan dengan menekankan kebutuhan untuk mengurangi kemampuan militer Arab, terutama di Mesir dan Arab Saudi. Dengan adanya Perang saudara di Mesir operasi pengurangan kemampuan itu akan berjalan, Sementara itu Saudi mungkin perlu dipancing ke dalam perang melawan Iran.
Laporan tersebut juga mengklaim, demikian diberitakan media Al-Dustur, bahwa Arab Saudi akan terpecah dalam waktu 2 tahun, lalu Bahrain dan juga Yaman akan jatuh ke tangan Iran.
Mengutip laporan rahasia AS itu seperti diberitakan media Al-Dustur yang pro rezim Sisi itu, bahwa patut menjadi perhatian tentang fakta bahwa Sisi bekerjasama dengan Israel untuk menyingkirkan faksi-faksi jihadis di semenanjung Sinai dan bahwa tentara Mesir mengklaim telah berhasil dalam menghilangkan sekitar 1.200 terowongan penyelundupan logistik untuk warga Gaza Palestina di daerah perbatasan Mesir-Palestina itu, yang tentunya sangat mengancam Israel.
Penting sekali untuk dicatat bahwa media Mesir Al-Dustur dimiliki oleh seorang pengusaha Kristen Koptik bernama Rida Daud.
Terkait asal-usul Laporan rahasia yang diberitakan itu hingga kini tidak disebutkan sumber informasinya, juga tidak dicantumkan Laporan rahasia itu apakah judulnya, atau bagaimana berhasil mendapatkan salinan laporan tersebut. Bahkan pemberitaan dalam Koran Mesir al-Dustur itu tidak mempublikasikan gambar sampul laporan agar dapat memberikan semacam kredibilitas.[IZ]