ANATOLIA, (Panjimas.com) – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau baru-baru ini mengatakan kepada rekannya para pemimpin G-20 bahwa Kanada akan terus aktif memberikan kontribusi militer dalam memerangi IS [Islamic State], tapi tidak akan melalui serangan dari udara, dilansir oleh The Huffington Post.
Trudeau menekankan bahwa pemerintahnya akan menindaklanjuti komitmen pada kampanye Pemilihan Umum Kanada lalu untuk menarik 6 jet tempur CF-18 dari tugas misi koalisi di Suriah pimpinan AS untuk menyerang sasaran di Irak dan Suriah.
Dia mengatakan bahwa Kanada akan meng-konsentrasikan kontribusi militernya untuk memperkuat upaya-upaya melatih militan Kurdi untuk perang darat melawan IS.
Trudeau mencatat bahwa tentara Kanada telah membangun keberhasilan dan ahli dalam model pelatihan tersebut, terutama dari perang di Afghanistan.
“Diskusi yang kita bahas saat ini adalah baik secara internal maupun dengan Negara-negera sekutu kami tentang cara terbaik Kanada dapat membantu,” kata Trudeau pada penutupan Konferensi Tingkat Tinggi [KTT] G20.
Trudeau menunjukkan bahwa tidak ada pemimpin lain yang telah mengatakan kepadanya untuk menjaga skuadron CF-18 tetap pada tempatnya. Namun, masalah ini merumitkan debut internasional Perdana Menteri Kanada baru itu pada pertemuan puncak, di mana ia lebih tertarik membicarakan infrastruktur dan perubahan iklim.
Perlu dicatat bahwa PM Trudeau juga memegang teguh rencananya untuk membawa 25.000 pengungsi ke Kanada pada akhir tahun ini, tetapi ia mengakui kekhawatiran baru keamanan negeranya.[IZ]