SOLO, (Panjimas.com) – Umat Islam Solo berduka, setelah Selasa malam (17/11/2015) pukul 20.00 WIB dr. Tunjung Soeharso, SpOT berpulang menghadap Allah SWT tepat pada usia 73 tahun, karena penyakit stroke yang diderita.
Sebelum dimakamkan, jenazah beliau disemayamkan di Rumah Sakit Karima Utama Sukoharjo, dan kemudian dibawa menuju Ponpes Isy Karima untuk disholatkan dan dilanjutkan dengan di prosesi pemakaman di makam Amanah dekat Ponpes Isy Karima, Kec. Karangpandan, Karanganyar. Kedatangan jenazah beliau rupanya telah ditunggu tokoh-tokoh penting ormas Islam serta ribuan umat Islam dari seluruh wilayah Solo Raya untuk mensholatkan dan memanjatkan doa untuk beliau.
Tampak hadir pejabat daerah seperti Bupati Karanganyar, Drs. H Juliyatmono beserta Wakil Bupati Karanganyar Rohadi Widodo, Sp, serta Sekretaris Daerah Karanganyar, Drs. Samsi, M.Si. Selain itu tampak pula tokoh elemen umat Islam seperti Mudir Ponpes Al Mukmin Ngruki Ustadz Wahyudin, Ketua Dewan Syariah Syariah Surakarta [DSKS], Dr.Muinudinillah Basri, segenap Pimpinan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia [DDII] Jawa Tengah, Tokoh Muhammadiyah , Dr. Badarudin, M.Ag, elemen Laskar Umat Islam Solo [LUIS] dan juga para Dai, serta alim ulama lainnya.
Pukul 23.20 WIB jenazah dr.Tunjung, SpOT tiba di Ponpes Isy Karima, dan selanjutnya dilakukan Shalat Jenazah. Syaikh Hafidcullah Ramadhan Abdul Karim dari Mesir, salah satu staf pengajar di Ponpes Isy Karima tampil menjadi Imam sholat jenazah. Setelahnya untuk mengiringi pemakaman, beliau memanjatkan doa kepada Allah SWT diiringi seluruh hadirin yang memadati Masjid. Terdengar rasa haru yang begitu mendalam hingga ribuan orang terlihat menitikkan air mata saat mengamini doa yang dipanjatkan Syeikh asal Mesir itu.
Perlu diketahui, dr. Tunjung Soeharso, SpOT adalah putra Pahlawan Nasional, Prof. Dr. Soeharso yang kita kenal sebagai orang yang berjasa di bidang kedokteran, hingga namanya diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Ortophedi dan Yayasan pengembangan difabel milik pemerintah.
Buah pun tak jatuh dari pohonnya, semasa hidup dr. Tunjung, SpOT juga adalah seorang dokter spesialis Tulang. Rumah Sakitnya adalah rujukan nasional untuk penanganan tulang di Indonesia. Dulunya RS.Koestati di Pasar Kliwon Solo. Lalu mendirikan sendiri Rumah Sakit Karima Utama di Kec. Kartasura, Sukoharjo.
Tidak hanya di bidang kesehatan dan profesi kedokteran, sebagai seorang Muslim taat, beliau juga dikenal sangat aktif dalam dunia dakwah. Telah banyak majelis ta’lim yang terselenggara berkat prakarsanya, dan sebagai bentuk betapa besar komitmennya terhadap terbentuknya masyarakat yang luhur. Selain itu, dr. Tunjung juga menjadi inisiator, penyokong, dan donator utama Ponpes Isy Karima, yang concern mencetak para hafidz Quran dan mengembangkan Studi Ilmu Quran.
Sebagaimana diketahui sejak didirikan, telah banyak alumni Ponpes Isy Karima yang mengabdikan diri pada dunia dakwah dan keumatan. Selain itu Ponpes Isy Karima telah melahirkan ribuan huffazh Al-Quran yang alumninya telah menyebar ke seantero negeri dan merintis suburnya semangat menghafal Al-Quran di bumi Indonesia ini. “Kami warga Karanganyar begitu kehilangan, berkat jasa beliau melalui Ponpes Isy Karima, Karanganyar tumbuh menjadi Kabupaten yang lebih Islami. Hampir seluruh Masjid Imamnya dari sini, dan beliau pernah bermimpi bahwa Ponpes ini nanti akan menjadi rujukan ilmu bagi masyarakat”, terang Dr. Badarudin, M.Ag, ketika ditemu reporter Panjimas.com, yang juga beramanah sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama [FKUB] Karanganyar.
Lebih lanjut , Dr. Badarudin mengatakan bahwa “alumni Ponpes Isy Karima telah menjadi produk pembaca Al-Quran terbaik, sekarang di Masjid Agung Karanganyar Imam berasal dari Isy Karima, sehingga benar-benar mewarnai kehidupan beragama di Kabupaten Karanganyar.” pungkasnya
Senada dengan Ketua FKUB, Dr. Badarudin, Sekretaris Daerah Karanganyar, Drs. Samsi, M.Si, mengatakan “Peran beliau sangat dirasa bagi kami, Pemda Karanganyar selalu bertukar fikiran dengan Ponpes Isy Karima, tidak hanya masalah Agama, kehidupan sosial dan moral juga merupakan fokus Isy Karima untuk berkontribusi membangun Karanganyar.”, demikian ujarnya
Tak hanya warga karanganyar, Sugeng Riyanto, SS, yang juga sengaja datang ke Isy karima mengungkappan, “Tiga hal yang mampu dilakukan dr. Tunjung dalam mengaplikasikan pesan Rasulullah SAW. Pertama, ilmunya menjadi rujukan di bidang kedokteran. Kedua, hartanya beliau gunakan untuk membangun kepentingan ummat. Ketiga, hidupnya beliau gunakan untuk menegakkan Agama Allah”, demikian ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Surakarta itu.
Jenazah dr.Tunjung dimakamkan di pemakaman Amanah tak jauh dari Ponpes Isy Karima Rabu dinihari [18/11/2015] pukul 00.15 WIB dan prosesi pemakaman berakhir sekitar pukul 01.00 WIB. Di akhir prosesi pemakaman, Ustadz Syihabudin, Lc mewakili Keluarga besar dr.Tunjung, SpOT berkata, “Terimakasih kepada teman-teman para Ikhwan yang telah hadir dan mendoakan hingga selesei,” kata pimpinan Ponpes Isy Karima itu, yang juga merupakan menantu dari dr.Tunjung, SpOt.
Semoga Allah SWT mengampuni segala kesalahannya dan senantiasa mengalirkan pahala atas amal jariyahnya yang tak terhingga, Amin. [IZ/Sidiq]