BAGHDAD, (Panjimas.com) – Hari Kamis kemarin [12/11/2015] dilaporkan terjadi baku tembak antara pejuang Kurdi Irak dan Syiah di utara Baghdad yang telah menewaskan tujuh orang, kata seorang pejabat resmi Irak, dilansir oleh AFP.
Baku tembak yang terjadi antara kedua pihak itu merupakan sebuah ancaman signifikan di provinsi-provinsi dimana kedua pasukan Kurdi dan Syiah beroperasi, sehingga hal tersebut dapat memicu terjadinya bentrokan lanjutan
Pertempuran itu menewaskan tujuh jiwa dan melukai 22 orang , termasuk warga sipil serta pihak yang bertempur kata Shallal Abdul Baban, seorang pejabat setempat yang bertanggung jawab untuk area itu.
Sejumlah 40 orang dari kedua belah pihak telah ditahan sehubungan dengan kejadian itu, katanya.
Perselisihan dimulai di sebuah pos pemeriksaan dekat kota Tuz Khurmatu dan kemudian menyebar di dalam kota itu, hingga menyebabkan penutupan jalan utama yang menghubungkan Baghdad dengan wilayah otonomi Kurdi.
Sejumlah pria bersenjata dari kedua belah pihak mengambil posisi di gedung-gedung kota dan menggunakan senapan otomatis dan granat berpeluncur roket dalam pertempuran itu, kata Ridha Mohammed Kawthar, Kepala Komite Keamanan lokal.
Jam malam diberlakukan karena peristiwa baku tembak itu, kata, Kawthar dan mengatakan bahwa pertempuran telah berhenti pada Kamis malam.
Para pejabat Kurdi menyalahkan kelompok bersenjata Syiah yang memicu pertempuran terlebih dahulu, dan juga mengatakan bahwa mereka [Syiah] menolak untuk berhenti di pos pemeriksaan, yang mengarahkan pada perselisihan yang berujung menjadi baku tembak.
Tetapi Mohammed al-Bayati, pemimpin dalam milisi Badr, mengatakan bahwa kelompok milisi Syiah termasuk beberapa pasukannya diserang oleh pasukan Kurdi “tanpa alasan”.
Pasukan Kurdi Irak dan anggota Popular Mobilisation units, yang didominasi oleh milisi Syiah yang diback-up Iran, telah menjadi dua kekuatan yang terus memerangi para mujahidin ISIS, yang menguasai sebagian besar wilayah negara itu.
walau sementara kedua pasukan [Kurdi dan Syiah] memerangi para mujahidin ISIS, mereka [Kurdi dan Syiah] telah bekerja sama beberpaa kali, namun mereka memiliki perbedaan tajam dalam hal loyalitas dan tujuan. [IZ]