DOHA, (Panjimas.com) – Pemerintah Qatar mengatakan seorang tentaranya yang berperang dengan pasukan gabungan koalisi Arab di Yaman melawan pemberontak Syiah Houthi telah tewas. Ini merupakan korban pertama tentara Qatar dalam konflik Perang Yaman.
Menteri Luar Negeri Qatar, Khalid Bin Mohammed al-Attiyah, mengumumkan kematian tentaranya pada hari Rabu [11/11/2015] kemarin melalui akun Twitternya, @kbmalattiya tanpa mengidentifikasi tentara ataupun mengatakan bagaimana atau kapan dia dibunuh.
Media Yaman Qatar News Agency juga melaporkan kabar kematian pertama tentara Yaman itu.
Pertempuran Yaman merupakan perang antara pemberontak Syiah yang dikenal sebagai milisi Houthi dengan unit aliansi tentara pasukan yang setia kepada pemerintah yang diakui secara internasional, serta separatis selatan dan militant-militan lainnya.
Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi, [terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan] di Yaman bergabung dalam pertempuran pada bulan Maret 2015, yang mendukung dan mem-back-up pemerintah yang diakui secara internasional, loyalis Presiden Abedrabbo Mansour Hadi. Para mitra Negara koalisi Arab telah menelan korban jiwa , seperti dalam serangan rudal bulan September yang menewaskan 52 tentara Emirati [UAE], 10 tentara dari Arab Saudi [KSA] dan 5 tentara dari Bahrain.[IZ]