GAZA, (Panjimas.com) – Utusan Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan pada hari Selasa [10/11/2015] bahwa zionis Israel telah mengambil organ tubuh warga Palestina yang tewas setelah mereka membunuh mereka, dilansir oleh Day of Palestine News
“Setelah pengembalian tubuh warga Palestina yang mereka rampas sebelumnya tewas dibunuh pasukan Israel selama Oktober. Kemudian jasad para korban mengikuti pemeriksaan medis, dan hasilnya menunjukkan bahwa jasad-jasad para korban itu kembali dengan hilangnya kornea dan organ tubuh lainnya”, kata Mansour.
Mansour menambahkan pernyataaan bahwa “Ini menegaskan laporan sebelumnya tentang Israel yang mengambil organ –organ tubuh para syuhada warga Palestina selama bentrokan atau rangkaian protes massa”.
Menurut Day of Palestine News, hal ini bukanlah pertama kalinya terungkap bahwa Israel memanen organ tubuh manusia. Sumber-sumber internasional yang kredibel dan para penyelidik telah berulang kali membuktikan hal itu.
Nancy Scheper Hughes, seorang Profesor Antropologi Medis di Universitas California Berkeley, mengatakan bahwa Israel termasuk daftar Negara teratas yang terlibat dalam perdagangan organ tubuh manusia. Perdagangan organ tubuh ini memiliki jaringan tentakel yang menjangkau seluruh dunia “, jelas Nancy
Lebih lanjut Nancy Scheper – Hughes, yang juga seorang pendiri Organ Watch, mengatakan “pedagang-pedagang organ dari Israel memiliki sistem piramida dalam cara kerjanya yang mengagumkan … mereka memiliki broker dimana-mana, rekening bank di mana-mana; mereka punya perekrut, mereka punya penerjemah, mereka punya agen perjalanan yang mengatur visa-visa”.
Nancy juga menegaskan bahwa , “pedagang-pedagang organ dari Israel telah memanfaatkan orang-orang dari beragam lokasi —Tepi Barat dan Gaza, Filipina dan Eropa Timur”.
Dalam kesaksiannya di sub-komite, Nancy Scheper-Hughes menyatakan “Kelompok hak asasi manusia di Tepi Barat mengeluh serta mengadu kepadanya tentang jaringan dan pencuri organ tubuh warga Palestina oleh patolog-patolog Israel di national Israeli legal medical institute di Tel Aviv”.
Sebuah artikel tahun 1990 mengenai laporan Washington tentang Middle East Affairs melaporkan “kecemasan yang meluas atas pencurian organ yang telah mencengkeram wilayah Gaza dan Tepi Barat sejak ‘Intifada’ dimulai pada bulan Desember tahun 1987”. Seorang dokter forensik mengatakan “Ada indikasi bahwa … organ, terutama mata dan ginjal, telah dikeluarkan dari jasad selama tahun pertama atau 1,5 setengah tahun”. [IZ]