WASHINGTON, (Panjimas.com) – Sumber keamanan AS yakin para pejabat Rusia tahu dan percaya, pesawat Metrojet Airbus 321 jatuh di Sinai karena Bom, hal ini dikonfirmasi sumber keamanan AS itu setelah Saluran komunikasi Rusia disadap oleh Badan-Badan Intelijen AS.
Reuters dalam laporannya menyebutkan. Sumber keamanan AS itu menjelaskan bahwa penyadapan atas potongan bukti-bukti yang mengarahkan pejabat AS untuk mencurigai bahwa sebuah perangkat yang ditanam pada pesawat Metrojet 9268 meledak tak lama setelah Airbus A321 lepas landas dari Bandara Sharm al-Sheikh.
224 jiwa baik penumpang dan awak kabin pesawat tewas ketika pesawat itu jatuh di gurun daerah Sinai Mesir saat dalam perjalanan menuju St. Petersburg, Rusia.
Pihak Mesir dan Rusia belum secara resmi mengumumkan penyebab jatuhnya pesawawat Metrojet 9268 itu. Kedua Negara itu menolak pernyataan resmi penilaian AS dan Inggris yang menyatakan Bom adalah sebab utama jatuhnya Airbus 321, serta menyebut penilaian itu terlalu dini. Maskapai asing membatalkan sejumlah penerbangan ke resor Laut Merah Mesir itu setelah insiden terjadi.
Rusia akhir pekan lalu membatalkan penerbangan liburan ke Sharm al-Sheikh. Selama akhir pekan kemarin, Rusia menyediakan transportasi khusus untuk memulangkan ribuan wisatawannya yang telah terdampar di Sinai setelah penerbangan reguler dibatalkan.
Dalam beberapa hari setelah insiden itu, pihak AS dan sumber pemerintahan Inggris menyatakan bahwa saluran komunikasi yang mereka sadap menunjukkan bahwa pesawat telah jatuh karena bom.
Afiliasi lokal pejuang Negera Islam, yang menyebut dirinya [IS] Islamic State cabang Sinai, mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya Metrojet 9268 itu, dan menegaskan tindakan mereka sebagai pembalasan atas intervensi militer Rusia dalam perang sipil Suriah.
Kelompok ini telah memerangi tentara Mesir di Sinai, yang sebagian besar merupakan zona militer tertutup, dalam konflik yang disebut kelompok-kelompok hak asasi manusia [HAM] telah merenggut ribuan nyawa warga sipil.
Sumber pemerintah AS mengatakan pada hari Senin [09/11/2015] bahwa baik Rusia maupun Mesir telah menerima tawaran dari FBI untuk membantu mereka dalam menyelidiki insiden jatuhnya Airbus 321 itu.
FBI [Federal Bureau Investigation] telah menawarkan “bantuan forensik” dan layanan lainnya untuk kedua Negara, Rusia dan Mesir, kata juru bicara FBI, Joshua Campbell.
Kemungkinan bahwa operasi Negara Islam [IS] mampu menyusup Sharm al-Sheikh dan menanam bom di atas pesawat komersial telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan pejabat AS tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kelompok pejuang Negara Islam cabang Sinai itu.
“hal ini telah meninggikan kekhawatiran,” kata seorang pejabat AS, yang meminta tak disebut identitasnya saat membahas masalah tersebut.
Pejabat AS mengatakan bahwa teori terkini diyakini adalah bahwa seorang pekerja bandara diduga mungkin telah menanam bom di atas Metrojet 9268.
Maskapai penerbangan AS selama bertahun-tahun telah menghindari terbang masuk atau keluar dari Bandara Sharm al-Sheikh karena kekhawatiran lama tentang keamanan di fasilitas itu, ungkapnya.
Karena tidak Maskapai asal AS terbang ke sana, para pejabat mengatakan, U.S. Transportation Security Administration [TSA] AS baru baru ini belum mengevaluasi keamanan di bandara.[IZ]