AMSTERDAM, (Panjimas.com) – Perkembangan Perbankan Syariah terus meningkat di Negara-Negera Eropa. Bank Turki KuveytTürk baru saja membuka Bank Syariah pertama di Jerman, bulan Agustus lalu. Kedepan Mereka akan melihat ke arah potensi Bank Syariah di Belanda sebagai pilihan lebih lanjut
Hal ini dikatakan oleh Kemal Ozan, General Manager Bank Syariah Turki KuveytTürk Cabang Jerman. “Setelah pembukaan cabang di Frankfurt kami ingin memperluas ke pasar Belanda. ” Dia menunjuk ke komunitas Muslim yang besar di Belanda yang terdir i dari hampir 1 juta orang. “Ada banyak potensi bagi perbankan Islam di Belanda.”
Pada tahun 2008, Dutch Bank dan the Authority for Financial Markets mengidentifikasi “kebutuhan terpendam yang substansial” untuk produk perbankan syariah. Namun ini tidak pernah terwujud. Rabobank telah bereksperimen dengan produk perbankan bebas bunga tapi tanpa hasil. “Kami telah melihat ke arah sana tetapi pada saat itu tidak cukup menarik secara komersial,” kata juru bicara Rabobank.
Hambatannya begitu banyak, kuantitas umat Islam sulit untuk menjadi mapan dan tidak semua Muslim Belanda adalah praktisi kuat bagi syariat Islam. Biro Pusat Statistik [BPS] telah memperkirakan pertumbuhan yang cukup besar dari jumlah Muslim di Belanda. Demikian pula, pendapatan rata-rata umat Muslim Belanda yang terus meningkat.
Hambatan yang paling penting dari pasar konsumen Belanda adalah dikuranginya bunga untuk KPR [Kredit Perumahan]. Sebagai aturan, hipotek konvensional lebih murah karena pembeli rumah dapat memotong bunga hipotek mereka itu dari pajak mereka. Kredit perumahan syariah akan lebih mudah untuk diterapkan jika penyelesaiannya sebanding.
Ketika Bank Islam pertama akan dibuka di Belanda belum dipastikan, menurut Ozan, “Jika ekspansi kami dapat berjalan stabil kita akan memusatkan perhatian kita pada pasar Belanda.”[IZ]