BEKASI (Panjimas.com) – Selain perampokan, Ustadz Abu Deedat beberapa bulan lalu, juga pernah mengalami musibah mobilnya dibobol maling.
Kaca bagian belakang mobilnya dipecakan, maling pun menggondol sebuah tas berisi laptop dan data-data penting di dalamnya.
“Waktu itu saya baru saya pulang dari siaran di Radio Dakta, lalu mampir sebentar pesan makanan, kurang lebih 10 menit, lalu yang diambil itu dokumen-dokumen dari laptop, data-datanya,” kata Ustadz Abu Deedat saat ditemui di kantor Tabloid Syiar Islam, Islamic Center Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (4/11/2015).
Anehnya, waktu itu yang digondol maling hanyalah lapto dan data-data saja, sementara uang dan lain-lainnya justru tidak.
“Jadi yang tidak diambil adalah infocus dan dompet ketika itu. Makanya yang hilang lebih kepada dokumen-dokumen saja,” imbuhnya.
Ia pun curiga, beberapa kali kejadian, dari mulai kemalingan hingga perampokan yang dialaminya itu jangan-jangan bukan kriminal biasa. Sebab, selama ini Ustadz Abu Deedat dikenal gencar menghalau maraknya kristenisasi.
Untuk itu, ia mengimbau kepada para aktivis Islam agar berhati-hati. (Baca: Innalillahi, Ustadz Abu Deedat Alami Musibah Perampokan)
“Saya mengimbau kepada teman-teman aktivis Islam untuk berhati-hati dengan modus seperti ini, kita tidak tahu apakah itu murni kejahatan kriminal, yang jelas itu terjadi,” ujarnya.
“Kita tidak pernah tahu apa yang dilakukan oleh musuh-musuh Islam,” imbuhnya.
Sementara itu, Ustadz Abu Deedat juga mengimbau agar pelaku kejahatan bertaubat. Mungkin mereka bisa selamat dari hukuman di dunia, tetapi di akhirat tidak ada yang bisa selamat bagi pelaku kejahatan. [AW]