KAIRO, (Panjimas.com) – Setidaknya lima anak ditemukan tewas di antara puing-puing pesawat Rusia yang jatuh di Mesir, Sabtu (31/10) pagi. Sementara itu, jenazah lainnya ditemukan masih terikat di kursi pesawat.
Pesawat dengan penerbangan KGL-9268 itu jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir dengan membawa 224 penumpang dan kru.
Dari manifest penumpang, diketahui pesawat tersebut membawa 200 orang dewasa, 17 anak-anak, dan tujuh orang kru. Sebagian besar penumpang diketahui berkebangsaan Rusia.
Pesawat nahas tersebut ditemukan dengan badan terbelah dua di kawasan Hassana, 35 kilometer dari selatan Al Arish, kota kecil di pesisir Sinai. Melihat kondisi pesawat yang hancur, para tim penyelamat pesimistis menemukan korban selamat.
Meskipun begitu, salah seorang petugas mengatakan mendengar ‘suara’ dari korban lain yang diduga terjebak di bagian lain pesawat.
“Masih ada bagian lain pesawat yang belum kami periksa secara mendetail dan tim penyelamat masih mencoba masuk dan berharap bisa menemukan korban selamat, terutama setelah kami mendengar ada suara,” ujar otoritas penerbangan sipil Mesir yang berada di lokasi jatuhnya pesawat, dilansir laman Express News, Sabtu, (31/10/2015).
KGL-9268 dari maskapai Kogalymavia yang berbasis di Siberia hilang kontak dengan menara pengawas saat terbang menuju St Petersburg, Rusia, dari Sharm El-Sheikh, Mesir.
Pesawat hilang kontak 23 menit setelah mengudara dan dinyatakan jatuh di Semenanjung Sinai oleh Perdana Menteri Mesir Sharif Ismail.
Mesir telah mengirimkan puluhan ambulans ke lokasi kejadian. Namun, wilayah yang terpencil dengan medan sulit serta cuaca buruk, membuat hanya lima ambulans yang baru tiba di lokasi.
Otoritas Mesir menyatakan seluruh jenazah serta penumpang yang selamat, jika ada, akan diterbangkan ke Kairo.