MANOKWARI (Panjimas.com) – Aksi penolakan pembangunan masjid di Manokwari, Papua berlangsung hari, Kamis (29/10/2015).
Informasi yang dihimpun dari salah seorang warga Papua, Franky Wanggai mengatakan, umat kristiani di Manokwari menolak pembangunan dengan beberapa alasan.
“Alasan penolakan adalah karena Manokwari adalah Kota Injil pertama masuk di tanah Papua, tepatnya di pulau Mansinam pada tgl 5 Februari 1855 di bawa oleh dua misionaris asal Jerman, Ottow dan Geisler,” kata dia.
Oleh karenanya, Manokwari ditetapkan sebagai Kota Injil di tanah Papua. Dan hal itu dibuktikan dengan setiap tanggal 5 Februari diperingati sebagai ‘Hari Injil Masuk Papua’.
Massa, sambung Frangky, juga meminta Bupati Manokwari menindaklanjuti aspirasi masyarakat. (Baca: Massa Kristen di Manokwari Gelar Demo Tuntut Pembongkaran Masjid)
“Kita pun meminta penghentian sementara pembangunan Masjid Raya. Kami juga TNI dan Polri mendukung penghentian pembanguna,” tegas dia.
Dalam aksi yang mengusung tema “Gerakan Berkabung Umat Kristiani di Manokwari”, massa memakai baju berwarna hitam-hitam. Mereka juga mengenakan pita hitam dan diyakini berasal dari berbagai denominasi gereja.
Di sela aksi, perwakilan massa sempat ditemui Bupati Manokwari Bastian Salabai dan Ketua DPRD Manokwari Dedi May di depan Kantor Bupati. [AW/RMOL]