RIYADH, (Panjimas.com) – Organisasi Kerjasama Islam (OKI), yang merupakan Asosiasi 57 Negara-Negara Islam, telah mengambil langkah untuk meluncurkan sebuah saluran televisi baru, yang bertujuan memberikan perubahan positif di dunia Islam, Arab News melaporkan.
Sekretaris Jenderal OKI, Iyad Madani mengatakan: “Dunia Islam saat ini sangat membutuhkan saluran televisi yang serius dan bermakna, yang akan berkontribusi terhadap perubahan positif dan membantu umat Muslim mencapai tujuan mereka”.
Dilansir ummid. Direktur Komunikasi OKI, Maha Akeel membacakan komentar Madani baru baru ini selama pertemuan komite ad hoc yang bertugas meluncurkan saluran televisi tersebut di markas OKI di Jeddah.
Madani mengatakan, saluran baru tersebut akan disiarkan di seluruh dunia, dan bahwa hal itu akan membahas masalah yang mempengaruhi umat Islam, menciptakan kesadaran akan ajaran-ajaran Islam, dan mendorong solidaritas yang akan memastikan tindakan yang diambil pada hal-hal penting seperti yang didefinisikan dalam Piagam OKI.
Dia menambahkan bahwa perkembangan saat ini yang terjadi di dunia Islam telah memotivasi OKI untuk meningkatkan kemampuan media, yang akan digunakan untuk “Membela dan memperjelas misi, nilai-nilai identitas, nilai-nilai budaya kami dan berinvestasi dalam apa yang bangsa-bangsa ini telah miliki, dalam hal yang besar, berkaitan dengan sumber daya manusia dan alam”
Pertemuan tersebut membahas draft studi kelayakan yang disampaikan oleh Lola New Horizon, sebuah lembaga penelitian media dan konsultan di Madrid dan Creative Media Solutions, Lembaga Media Kreatif di Dubai
“Kami sekarang dalam proses membahas perihal keuangan, serta aspek hukum dan pengelolaan televisi”, kata Maha Akeel. “Kami sekarang akan mencari kemitraan dengan investor swasta dan dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan tentang industri televisi”.
Menurut Direktur Komunikasi OKI, Maha Akeel, saluran tersebut diharapkan dapat diluncurkan dalam waktu dua tahun, dan akan disiarkan dalam bahasa Inggris, Arab dan Perancis, tiga bahasa resmi OKI, catatan bahwa akan ada pula siaran serentak di internet untuk saluran TV ini.
Dia berterus terang bahwa saluran tersebut tidak akan menjadi saluran berita 24 jam.
“Kami tidak sedang bersaing dengan CNN atau BBC, atau saluran televisi mainstream bahasa Inggris atau Arab lainnya. Tapi kami pasti akan fokus pada isu-isu inti dari dunia Muslim, seperti soal Palestina “, katanya. [Iza]