RIYADH, (Panjimas.com) – Tiga paket kiriman senjata dan amunisi diterjunkan oleh pesawat-pesawat koalisi militer Arab untuk membantu pejuang di barat daya Taiz.
Koalisi militer Arab yang dipimpin oleh Saudi, [terdiri dari Koalisi 10 negara yakni Arab Saudi, Kuwait, Uni Emirat Arab, Qatar, Bahrain, Yordania, Mesir, Maroko, Sudan, dan Pakistan] di Yaman, telah mengirimkan senjata dan amunisi untuk pejuang pro-pemerintah di Taiz, kota pusat yang dikepung oleh milisi Syiah Houthi, ujar seorang sumber dari pihak militer kepada Middle East Eye, pada hari Rabu (28/10).
Pesawat koalisi “menerjunkan tiga paket kiriman senjata dan amunisi untuk membantu pejuang kami di barat daya Taiz,” kata seorang sumber kepada AFP, ia menambahkan kiriman tersebut termasuk peluncur RPG dan berbagai senjata.
Penerjunan paket kiriman tersebut berlangsung sebelum fajar pada hari Selasa dan Rabu, katanya.
Bentrokan berkecamuk hari Rabu di Taiz antara kelompok pemberontak syiah dan para pejuang yang bersekutu dengan Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, kata seorang sumber dari militer.
Pemberontak Syiah Houthi menyerbu ibukota Sana’a pada bulan September 2014 dan melanjutkan untuk menguasai beberapa daerah, dibantu oleh pasukan yang setia kepada presiden terguling Ali Abdullah Saleh.
Sebuah koalisi yang dipimpin Arab Saudi meluncurkan serangan-serangan dari udara terhadap pemberontak syiah Houthi pada akhir Maret, dalam upaya mendukung Hadi yang melarikan diri ke Riyadh.
Gelombang serangan udara dilakukan pada Rabu di Taiz, saat pertempuran sengit berkecamuk di daratan di kota yang tetap berada di tangan pejuang yang setia kepada Hadi..
Di malam hari, pesawat tempur koalisi mengebom posisi pemberontak di barat dan selatan Taiz, menurut sumber dari militer.
Target utama serangan di malam hari adalah markas besar Brigade ke-35, dekat penjara pusat dan bukit yang strategis menghadap daerah pemukiman.
Sementara itu, di kota pusat kedua di Yaman, Aden, militan (tak dikenal) meledakkan sebuah bom suara di halaman gedung universitas, menyebabkan kepanikan di antara siswa, lapor para saksi kepada reporter Middle East Eye
Pada bulan Juli, kelompok loyalis Hadi yang didukung oleh koalisi Arab, mengusir milisi Syiah Houthi dari lima provinsi bagian selatan dan telah menetapkan pandangan mereka pada Sana’a.
Sekitar 5.000 orang telah meninggal dalam konflik Yaman sejak Maret, lebih dari setengah dari mereka adalah warga sipil, menurut perkiraan dari PBB. [IZ]