JAKARTA, (Panjimas.com) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung rencana pemerintah yang akan menggelar Shalat Istisqa Nasional atau shalat minta hujan. MUI menyarankan Shalat Istisqa di gelar di Parkir Timur Senayan.
Wakil Ketua Umum MUI, Yunahar Ilyas mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) telah memerintahkan untuk melaksanakan shalat Istisqa Nasional. Pemerintah pun sudah berkoordinasi dengan MUI terkait pelaksanaan Shalat Istisqa Nasional ini. Dari pertemuan dengan pihak istana pada Selasa (27/10), pemerintah akhirnya menetapkan shalat dilakukan di masjid Baiturrahman di komplek Istana Kepresidenan, usai Shalat Jumat, 30 Oktober 2015.
“Kami tadi sudah diskusi dengan pihak istana, awalnya kami sarankan shalat Istisqa di gelar Ahad, 1 November 2015 di Parkir Timur Senayan. Tapi sepertinya pemerintah lebih memilih menggelar shalat Istisqa Nasional di masjid Baiturrahman di komplek istana usai shalat Jumat,” kata Yunahar di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (27/10). Seperti dilansir mysharing.
Menurutnya, MUI menyarankan shalat Istisqa di gelar di Parkir Timur Senayan agar banyak masyarakat yang bisa berpartisipasi. Jika shalat digelar di Istana, otomatis yang melaksanakan shalat itu hanya orang-orang di sekitar istana. Masyarakat tidak bisa ikut serta, karena akses ke istana pasti sulit penjagaan super ketat.
MUI, lanjut dia, menyarankan agar pemerintah menunda pelaksanaan shalat Istisqa pada hari Minggu di Parkir Timur Senayan. Ini karena pelaksanaan shalat Istisqa di hari Jumat dinilai terlalu cepat. Dan sesuai sunah Rasulullah, Shalat Istisqa dianjukan dilakukan di lapangan terbuka. “Di zaman nabi tidak ada di masjid, tidak ditempat elit begitu, tapi dibawa ke lapangan bahkan semakin banyak yang hadir semakin baik,” tegasnya.
Yunahar menegaskan, pelaksanaan shalat Istisqa itu harus benar-benar tulus atas kesalahan. Karena sesuai sunah Rasulullah,ada beberapa yang dianjurkan agar Shalat Istisqa dikabulkan Allah SWT. Yakni pemerintah dan masyarakat disarankan untuk lebih dulu bertaubat, minta ampun atas segala dosa. Kemudian berpuasa tiga hari dan bersedekah.
“Nanti Istisqanya minta hujan kepada Allah SWT. Dan semoga bisa memadamkan kebakaran yang sudah meluas hingga menelan korban meninggal dunia. Semua pihak harus bergerak hatinya memohon ampunan, terutama pemerintah,” pungkasnya.