JAKARTA (Panjimas.com) – Sekjen Forum Indonesia Peduli Syam (FIPS), Ustadz Abu Harits Lc, mengapresiasi sikap masyarakat Indonesia yang mulai membuka mata akan bahayanya aliran sesat Syiah.
Hal itu disampaikan Ustadz Abu Harits menyikapi fenomena masyarakat yang mulai geram dan menunjukkan geliat penolakan digelarnya ritual sesat Syiah seperti perayaan Asyura.
“Respon masyarakat Indonesia terkait aliran-aliran sesat khususnya Syiah pada lima tahun terakhir ini mendapatkan suatu kemajuan, dimana masyarakat sudah mulai mengerti apa itu Syiah meskipun dalam tataran global, alhamdulillah cukup patut diapresiasi,” kata Ustadz Abu Harits di Kantor FIPS, Jalan Tebet Utara III D, Jakarta Selatan, pada Selasa (27/10/2015).
Menurut Ustadz Abu Harits, masyarakat makin paham bahaya Syiah setelah media-media Islam mengungkap pemberitaan siapa biang keladi pembantaian kaum Muslimin di Suriah.
“Ketika konflik di Suriah semakin terungkap siapa sebenarnya yang bermain di balik tragedi kemanusiaan di sana sehingga masyarakat kini sudah mulai mengerti dan mengetahui bahwa hakikatnya ajaran Syiah itu sangat menyimpang dan mereka bisa mengambil pelajaran apa yang terjadi di Suriah dimana para penganut Syiah ini membantai saudara-saudara kaum Muslimin Ahlussunnah wal Jamaah yang ada di sana,” jelasnya.
Apalagi, bukan sesuatu yang mustahil pembantaian kaum Muslimin seperti di Suriah bisa saja terjadi di negara-negara lain.
“Tidak menutup kemungkinan apa yang terjadi di Suriah juga akan merembet ke negara-negara yang lainnya. Oleh sebab itu, masyarakat di Indonesia khususnya kaum Muslimin mulai tersadarkan dengan apa yang terjadi di Suriah,” tegasnya.
Dengan demikian, sikap masyarakat dan para pemangku jabatan saat ini yang mulai mewaspadai bahaya Syiah, patut diapresiasi.
“Kami mengapresiasi sikap masyarakat sekarang ini yang mulai dipahami masyarakat sekarang ini bahwasanya Syiah adalah aliran sesat yang berbahaya dan tidak selayaknya untuk dilindungi di negara kita. Saya juga berterima kasih dan mengapresiasi para pemangku jabatan serta pembuat kebijakan atau para pejabat negara yang sudah mulai waspada terhadap aliran sesat Syiah ini, seperti apa yang dilakukan oleh Walikota Bogor,” tutupnya. [AW]