BOGOR (Panjimas.com) – Setelah Bima Arya selaku Walikota Bogor mengeluarkan Surat Edaran Nomor 300/1321 Tentang Himbauan Pelarangan Perayaan Asyura, muncul banyak reaksi keras dari berbagai kalangan.
Mulai dari perkataan-perkataan yang buruk hingga lontaran cacian menyerang pribadinya.
Walaupun demikian, hal itu tidak mampu membuat Bima Arya gentar. Ia tetap istiqomah dengan sikapnya yang tegas melarang ritual sesat Asyuro.
Malah jika kita perhatikan, hal tersebut seolah menjadikan dirinya lebih bersemangat untuk terus maju tanpa peduli kicauan orang-orang yang menghujatnya.
Hal ini terlihat dari sikap bijak seorang Bima Arya dalam menanggapi kicauan-kicauan para penghujat keputusan bersama berupa Surat Edaran yang dikeluarkan olehnya.
“Silahkan, semua bisa menyatakan pendapatnya, hak mereka untuk mengkritik saya, hak mereka juga untuk menyatakan saya salah atau benar. Tetapi ujung-ujungnya penilaian yang hakiki adalah penilaian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,” ujarnya di Balaikota Bogor kepada ANNAS, Forkami, MUI dan JITU pada hari Senin (26/10/2015).
Semoga sikap tegas Bima Arya bisa dicontoh oleh kepala daerah lainnya di Indonesia. Hal ini mengingat penyebaran aliran sesat Syiah semakin merajalela. [AW/Iyan]