SOLO, (Panjimas.com) – Senin (26/10) malam Humas LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) Endro Sudarsono mendatangi Mapolsek Serengan. Kedatangannya tersebut bermaksud untuk melaporkan adanya papan iklan dari sebuah perusahaan rumah makan yang menampilkan ajakan untuk pesta miras. Kedatangan Endro Sudarsono ditemui langsung oleh Kapolsek Serengan Kompol Edy Sulistyanto.
Papan nama yang merupakan iklan dari sebuah rumah makan yang bernama Social Kitchen tersebut dipasang di Perempatan lampu merah Gemblegan. Adapun isi dari papan iklan yaitu adanya promo gratis setiap hari Selasa, Kamis dan Ahad bagi yang membeli dua gelas bir akan mendapatkan satu bir gratis.
“Kami minta papan iklan yang berisi tentang ajakan miras tersebut agar segera diturunkan karena telah meresahkan masyarakat” ujar Endro Sudarsono.
Mendengar himbauan tersebut Kompol Edy Sulistyanto langsung berkoordinasi dengan Polresta Surakarta dan berjanji akan segera menurunkan hari ini Selasa (27/10/2015). Ia berasalan karena malam hari tenaga untuk mencopot tidak ada.
Menanggapi janji tersebut Endro Sudarsono menerimanya namun jika sampai Selasa siang belum diturunkan LUIS berencana akan melakukan surat somasi ke Sosial Kitchen atas iklan tersebut.
Sosial Kitchen sendiri merupakan sebuah rumah makan yang dimiliki oleh beberapa pengusaha kelas kakap di Kota Solo. Banyak informasi beredar di masyarakat bahwa tempat tersebut sering digunakan untuk kemaksiatan. Meski demikian aparat kepolisian seakan tutup mata dengan informasi tersebut. Sehingga sampai detik ini Social Kitchen masih bebas menjalankan bisnisnya.
BERITA TERKAIT:
- Datangi Polsek, LUIS Minta Papan Iklan Berbau Miras Diturunkan
- Gelar Tarian Seronok, Ormas Islam Solo Desak Social Kitchen Ditutup
- Tak Bisa Mengelak, Akhirnya Social Kitchen Buat Surat Pernyataan Resmi Siap Terima Sanksi
- Masih Nekad Tampilkan Tarian Telanjang, LUIS Minta Social Kitchen Ditutup
- Seolah Kebal Hukum, Social Kitchen Menjadi Tempat Favorit bagi Pecinta Miras dan Kemesuman
- Gerebek Social Kitchen, Ormas Islam Temukan Puluhan ABG Mabuk dan Maksiat