SOLO, (Panjimas.com) – Perbedaan penanganan Kasus Tolikara dengan Aceh Singkil oleh pemerintah terkesan tidak adil. Hukum seakan lebih tajam menimpa umat Islam sedang lembut terhadap orang kafir.
“Pasti ada oknum kuat yang bermain yang tidak berpihak kepada umat Islam, secara kasat mata saja dua kasus tersebut sangat tidak adil” terang Mahendradatta Kamis, (22/10/2015).
Penanganan kedua kasus tersebut sangat tidak jelas sebagai contoh tersangka kerusuhan Tolikara dua orang saat ini hanya menjadi tahanan Kota. Bandingkan dengan kasus Singkil berapa orang yang ditangkap dari umat Islam dan yang pasti satu orang dari umat Islam meninggal karena ditembak.
Dalam hal ini musuh-musuh Islam yang masuk di lini pemerintahan terus memanfaatkan jabatannya untuk mempengaruhi kasus ini.
Melihat ketidakadilan ini dalam waktu dekat ini TPM (Tim Pembela Muslim) akan membuat studi kasus terkait dua kasus tersebut. Jika sudah selesai maka akan diadakan diskursus untuk publik.
“Dengan demikian umat Islam akan memahami bagaimana sebenarnya dua kasus tersebut. Termasuk materi dari sisi hukumnya” ujarnya saat ditemui di Omah Sinten.
Umat Islam seringkali didiskriditkan dengan tuduhan intoleran padahal jika ditelaah lebih lanjut hal itu sangat bertentangan dan tidak terbukti.
“Tolong para aktivis liberal itu dipikir dulu sebelum ngomong jangan ngawur” tegasnya.