JAKARTA, (Panjimas.com) – Pernyataan Menkopolhukam Luhut Panjaitan tentang kasus Tolikara sudah selesai mendapat reaksi keras Majelis Ulama Indonesia (MUI). Luhut dinilai MUI telah berbohong!
“MUI mengecam keras kebohongan yang disampaikan Luhut. Luhut seakan-akan tidak mengerti apa-apa masalah di Tolikara,” kata Yusnar Yusuf, Ketua MUI di kantor MUI, Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Ketua MUI Bidang Kerukunan Umat Beragama ini mengatakan, lebih dari 100 hari meledaknya pembakaran masjid di Tolikara pelaku intelektual tak kunjung diproses dengan serius. Ini telah menggangu rasa keadilan masyarakat muslim.
Dilansir dari teropongsenayan. Yusnar Yusuf mengungkapkan penegakan hukum terhadap aktor intelektual tragedi Tolikara belum disentuh. Sampai saat ini hanya terdapat dua orang dari pelaku teror yang dijadikan tersangka.
“Bangsa ini belum menunjukkan sebagai negara hukum. Penanganan kasus Tolikara sangat mengecewakan umat Islam Indonesia,” kata Yusnar Yusuf sambil mengungkapkan kekecewaan terhadap Luhut Panjaitan.
Yusnar mengungkapkan hal itu menanggapi pernyataan Luhut dalam wawancara sebuah majalah. Dalam majalah edisi 19-25 Oktober 2015, tepat di halaman 102, Luhut menyatakan, “Seperti kasus kerusuhan di Tolikara, Papua, itu sudah selesai.”
Menurut Yusnar pernyataan tersebut sangat terburu-buru, tidak sesuai dengan fakta, tidak benar dan diskriminatif. Sehingga menyakiti rasa keadilan warga muslim di Tolikara Papua. Sebab memang jauh dari kenyataan di lapangan.