JAKARTA, (Panjimas.com) – Mantan Wakil Gubernur DKI Mayjen (Purna) Prijanto mengaku salut dengan ‘kelihaian’ Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam melakukan pencitraan ke publik.
Menurut dia, Ahok selama ini selalu menampilkan dirinya sebagai orang bersih dan suci. Setidaknya dia sudah ‘berhasil’ membuat publik terpesona dengan sikapnya yang tegas saat berteriak soal korupsi.
“Ahok ini skenarionya luar biasa, ingin mencitrakan dirinya sebagai orang yang benci korupsi, dan itu berhasil. Sekarang ada tidak rakyat yang tidak benci koruptor? Makanya publik bersimpati sama dia,” kata Prijanto di Jakarta, Selasa (20/10/2015). Seperti dilansir nbcindonesia.
Padahal, kata dia, faktanya Ahok sama sekali tidak pro pemberantasan korupsi? Buktinya, Ahok telah melakukan pembiaran terhadap konspirasi di Taman BMW dan terlibat korupsi dalam pembelian lahan RS Sumber Waras.
“Di DKI ini ada korupsi gede-gedean yang saya berani bertaruh, dalam kasus BMW dan RS Sumber Waras Ahok terlibat. Sekurang-kurangnya dia melakukan pembiaran,” katanya.
Tidak hanya itu, lanjut Prijanto, Ahok bersama Jokowi saat masih memimpin DKI malah melakukan blunder besar dalam kasus Taman BMW karena mereka berdua telah berani mensertifikasi dua lahan.
Dijelaskan Prijanto, dalam kasus Taman BMW telah diterbitkan dua sertifikat di atas taman BMW yang ditandatangani Jokowi, yang saat itu menjabat gubernur DKI.
Padahal saat itu tanah taman BMW masih sengketa di PN Jakut dan Pemprov DKI sebagai tergugaat. “Ini jelas melanggar PP No.24/1997 PPMA No 2/1997,” katanya.
Menurutnya, dalam konspirasi Taman BMW telah terjadi begitu banyak penggelapan, dan pemalsuan dokumen maupun tanda tangan.
“Saya ini mundur dari Wagub saat itu biar korupsi gede terbongkar. Eh, setelah saya sodori data malah semua berkomplot, aneh,” ungkapnya.
“Semua jejak-jejak korupsi itu juga sudah saya serahkan ke Ahok di Balai Kota. Sekarang yang saya tidak habis fikir kenapa semua diam. Apa kesulitannya? Apa kekurangannya. Semua sudah jelas kok,” cetus dia.