DELI SERDANG, (Panjimas.com) – Masih segar dalam ingatan pembakaran masjid di Tolikara, Papua, kini masyarakat kota Medan digemparkan dengan perobohan papan nama sebuah pesantren tahfidz qur’an Darusy Syifa’, yang terletak di desa Sei Mencirin, Kec. Kutalimbaru, Kab. Deli Serdang, Sumut.
Menurut pemimpin pondok pesantren Darusy Syifa’, Dr. Abuya Adil Akhyar, SH, LLM, perobohan papan nama pesantren itu terjadi Rabu (14 Oktober 2015), diduga dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab atau preman yang tidak menginginkan berdirinya pesantren di kawasan tersebut.
Padahal, lanjut Abuya Adil Akhyar melalui relase yang dikirimkan ke redaksi Jumat, (23/10/2015) menjelaskan, pondok pesantren tersebut mendapat dukungan menyeluruh dari masyarakat karena tidak dipungut biaya apapun.
Menindakan lanjuti perobohan papan nama pesantren tersebut, pihaknya sudah membuat laporan kepada Polsek setempat, namun sampai berita ini ditulis belum ada tindakan apapun yang dilakukan aparat untuk mengusut kasus penistaan terhadap lembagai pendidikan Islam tersebut. Karena itu, Abuya Adil Akhyar berharap pihak berwajib segera meringkus propokator dibalik peristiwa yang bisa menyulut konflik yang lebih besar itu.