ACEH SINGKIL (Panjimas.com) – Pendeta Gereja Protestan Pakpak Dairi di Kabupaten Aceh Singkil, Erde Berutu, meresahkan umat Islam Aceh Singkil.
Pasalnya, sang pendeta tersebut telah memfitnah umat Islam melakukan sweeping dan membunuh seorang warga Kristen, sebagaimana pernyatannya di media massa.
“Saya mendengar informasi, satu orang kita, Islam, meninggal,” kata Pendeta Ende Berutu kepada Tempo, Selasa, 13 Oktober 2015. Situasi semakin mencekam, menyusul sweeping dari massa dan masyarakat di lintasan desa yang mayoritas Muslim.
Kejadian terakhir, seorang sopir mobil tangki minyak sawit beragama Kristen, yang baru kembali dari Medan ke Singkil, terkena razia masyarakat di Jembatan Desa Buluh Seuma, Kecamatan Suro. Sopir itu, kata Ende, dikabarkan meninggal.
Pendeta Ende menggambarkan suasana sangat mencekam di kawasan itu. Dia mendapat informasi, massa tersebut bukan saja dari Singkil, tetapi juga dari kabupaten tetangga, yaitu Aceh Selatan,” demikian seperti diberitakan Tempo, Selasa, 13 Oktober 2015, pukul 17:14 WIB.
Menanggapi hal itu, Forum Umat Islam Aceh Singkil dalam rilisnya di poin ke sepuluh, mendesak agar aparat kepolisian menangkap Pendeta Erde Berutu.
“Tangkap Erde Berutu yang memfitnah umat Islam membunuh sopir tangki sesuai yang diberitakan tanggal 13 Oktober 2015,” demikian rilis FUI Aceh Singkil. (Baca: FUI Aceh Singkil Tuntut Pembongkaran Gereja Liar dan Tangkap Pendeta Erde Berutu)
Dalam kesempatan yang sama, Ketua FPI Aceh Singkil, Tgk Hambalisyah Sinaga menampik fitnah dari Pendeta Erde Berutu. Sebab realita yang sebenarnya, justru jatuhnya korban jiwa berasal dari Umat Islam.
“Tidak ada korban dari pihak Kristiani dan tidak ada penangkapan, yang ada korban adalah dari Umat Islam, yaitu Samsul bin Hidal,” kata Tgk Hambalisyah Sinaga di Masjid Baiturrahman, Desa Lae Butar, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil pada Sabtu (17/10/2015).
Ia menegaskan bahwa adanya sweeping dari umat Islam dan pembunuhan seorang warga Kristen yang berprofesi sebagai supir mobil tangki tidak benar.
“Itu fitnah, itu tidak benar,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, perwakilan Umat Islam Aceh Singkil yang terdiri dari Ormas-ormas Islam, para pemuda dan tokoh masyarakat, masih melakukan pertemuan tertutup dengan pihak Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto dan Kapolda Aceh, Irjen Pol Husein Hamidy. [AW]