ACEH SINGKIL (Panjimas.com) – Warga Aceh Singkil meragukan jumlah pengungsi yang begitu besar seperti diberitakan sejumlah media.
Paska bentrokan berdarah di Aceh Singkil, dikabarkan ribuan warga mengalami ketakutan dan mengungsi ke wilayang tetangga, yang terletak di Propinsi Sumatera Utara.
Mengutip pemberitaan di harian Tribun Medan, pada Kamis (15/10/2015) jumlah pengungsi dari Aceh Singkil berjumlah 2.500 orang.
“Sebanyak 1000 pengungsi tinggal di kawasan Pangindaran, Phakpak Barat dan 1.500 lainnya tinggal di kawasan Manduamas, Tapanuli Tengah.”
Sementara, pada hari yang sama, harian Pos Metro Medan memberitakan jumlah pengungsi yang lebih besar lagi yakni berjumlah 7.000 orang.
“Bupati Aceh Singkil, Safriadi SH mengatakan, pasca insiden antarwarga beda agama di Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (13/10) siang, sudah 7000 orang warga Aceh Singkil yang eksodus ke wilayah Sumatera Utara.”
Warga Aceh Singkil Ragu
Ibu Bancin, warga Aceh Singkil mengungkapkan jika dirinya tak melihat adanya eksodus pengungsian besar-besaran warga Kristen.
Wanita lansia yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ini mengetahui adanya bentrok berdarah saat itu, namun kini warga tetap beraktifitas seperti biasa.
“Kalau kemarin ada orang keluar ya adalah, tapi lepas itu balik lagi ke rumah,” ujarnya kepada Panjimas.com, Kamis (15/10/2015).
Sementara, warga lain yang enggan disebutkan namanya, dari kota Rimo juga menyampaikan hal senada.
“Kalaupun ada yang mengungsi paling jumlahnya ratusan,” ujarnya. [AW]