ACEH SINGKIL (Panjimas.com) – Aparat kemanan dari pihak TNI dan Polri bersenjata lengkap hingga kini masih menjaga ketat daerah Aceh Singkil.
Hal ini terlihat ketika aparat masih menjaga perbatasan menuju pintu masuk Aceh Singkil. Setiap kendaraan dari luar yang masuk ke Aceh Singkil diperiksa satu persatu.
Menurut pengamatan jurnalis Panjimas.com yang tiba di lokasi, selain di perbatasan, di dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil, aparat TNI juga berjaga-jaga, diantaranya yang cukup terlihat mencolok di perempatan Lipat Kajang, pada Kamis (15/10/2015)
Bahkan sebelumnya, pihak kepolisian sempat melakukan penyekatan (pemblokiran) di tiga titik perbatasan.
Sebagaimana dilansir harian Serambi, Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti, Selasa (13/10) malam membenarkan adanya pemblokiran di tiga titik perbatasan. “Ada tiga daerah yang memang disekat, yakni di Tapanuli Tengah, Pakpak, dan Dairi. “Jangan sampai ada kegiatan dari Sumut yang masuk ke Aceh Singkil,” tegas Jenderal Badrodin.
Badrodin memastikan tiga titik perbatasan itu dijaga oleh puluhan anggota Brimob bersenjata lengkap. Penjagaan di setiap titiknya bervariasi, ada yang 60 personel, 50 personel, dan 30 personel.
Dari informasi yang dihimpun, diperkirakan ada satu peleton pasukan Brimob dari Kota Padang Sidempuan dan dua peleton dari Polres Tapanuli Tengah telah dikerahkan.
Sementara itu, satu Satuan Setingkat Kompi (SSK) TNI berkekuatan 100 orang juga turut berjaga di Aceh Sinkil. Pasukan ini didatangkan dari Kodim 0206/Dairi dan Yonif 125/SMB yang berkedudukan di Kabanjahe, Karo. Mereka akan terus disiagakan di perbatasan Sumut dengan Aceh Singkil sampai situasi normal kembali.
Untuk diketahui, bentrokan berdarah terjadi antara massa Muslim dan Kristen di jalan menuju Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, pada Selasa (13/10/2015). (Baca: Bentrok Warga Meletus di Aceh, Meninggal 1 Orang)
Korban bentrokan di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, dipastikan meninggal satu orang. Menurut informasi korban meninggal diketahui bernama Samsul warga Buluhsema, Suro.
Dengan luka di bagian kepala diduga akibat tembakan senapan angin serta perut luka karena benda tajam. [AW]