JAKARTA, (Panjimas.com) – Kemunculan sandal dengan alas berlafaz Allah merupakan pukulan bagi kaum Muslim. Sebab, lafaz nama Zat yang Maha Tinggi diletakkan di dasar sandal dan diinjak-injak oleh pemakainya.
Ketua Umum Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj meminta aparat kepolisian menegakkan hukum tanpa pandang bulu. “Tidak boleh ada alasan. Kalau ada kesengajaan untuk melecehkan Islam, harus segera ditindak tegas,” ujarnya, Rabu (14/10).
Meski begitu, masyarakat Muslim di Gresik, Jawa Timur, diminta tidak terpancing dan melakukan hal-hal anarkis menyikapi kejadian mengecewakan ini. “Serahkan saja ke penegak hukum, jangan terpancing supaya tidak melebar,” ucap Said. Seperti dilansir republika.
Said meminta seluruh umat Muslim tidak mengenakan sandal tersebut. “Ketika mengetahui ada sandal berlafadz Allah, segeralah lepas dan jangan dipakai,” ucapnya.
Lafaz Allah, kata dia, adalah nama yang paling sakral. Siapapun tidak boleh menggunakannya. Kalaupun ada yang ingin menggunakan, harus disertai nama lain seperti Saifullah atau Abdullah. Bahkan dalam Alquran Surat Thaha ayat 14, Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku”. Artinya, Allah sendiri berfirman bahwa namaNya dalah Allah, bukan sekadar Tuhan. Simbol itu tidak boleh sembarangan.
Beberapa waktu lalu, masyarakat dikagetkan dengan peredaran sandal berlafaz Allah. Awalnya, sandal bermerek Glacio tipe G-2079 itu beredar dari hasil jepretan salah satu pengguna media sosial. Saat ini, laporan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh Polda Jawa Timur. Produsen sandal pun telah meminta maaf dan berjanji menghentikan produksi serta menarik produk tersebut dari peredaran.