GAZA, (Panjimas.com) – Prihatin nya sampai dengan detik ini tidak ada satupun negara Arab, negara tetangga Palestina yang mengutuk kekejian yahudi. Pejuang Palestina di Gaza pun siaga satu menjaga kemungkinan terburuk serangan mendadak dari militer israel ke wilayah Gaza.
Hingga jam 8 malam waktu Gaza Sabtu (10/10/2015), ribuan rakyat Gaza membanjiri wilayah perbatasan Gaza dan israel, bahkan ratusan pemuda Gaza berhasil memasuki atau melewati kawat pembatas Gaza dan israel serta menghancurkan sekolah milik warga yahudi di Albureij Gaza Tengah.
Korban kian berjatuhan dan sejak Pagi hingga malam ini sudah 6 warga Gaza Syahid, 1 di antara nya seorang bocah berusia 13tahun berasal dati kota Albureij Gaza tengah. Para korban di evakuasi ke Rumah sakit syifa, Rumah sakit Syuhada Deir Balah dan Rumah sakit di Khan Yunis.
TV israel channel 10 menyiarkan bahwa 80 persen dari warga yahudi israel dalam kondisi trauma dan panik tingkat tinggi, warga yahudi israel juga mengutuk atas kebijakan PM Israel Benjamin Netanyahu untuk membunuh setiap warga Palestina baik, tanpa padang bulu.
Sedangkan kondisi di tepi barat pun kian bergejolak terjadi konflik besar dengan militer Yahudi israel, mayoritas dari pemuda Palestina di tepi barat mengantongi pisau untuk mencari mangsa yaitu militer Yahudi israel.
Diperkirakan jika dalam kurun waktu 20 hari kondisi tidak terkendali maka akan semakin meluas Intifadha 3 di seluruh tanah Palestina, dan ini yang sangat di khawatir bagi pemerintah israel khususnya warga yahudi israel.
Sampai dengan jam 8 malam waktu Gaza, kondisi Gaza dan kondisi di tepi barat semakin membara.