ISTANBUL, (Panjimas.com) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan Rusia akan mengambil langkah-langkah drastis setelah Rusia sengaja melanggar wilayah udara Turki saat membombardir Suriah.
Jet tempur-jet tempur Rusia dua kali memasuki wilayah udara Turki dalam sepekan ini sehingga mendorong Ankara dua kali memanggil duta besar Rusia untuk menyampaikan protes atas kedua insiden itu.
Seperti dilansir antaranews Rabu, (7/10/2015) Militer Turki mengaku bahwa pesawat tempur-pesawat tempurnya diganggu oleh sebuah MIG-29 dari sebuah negara yang tidak diidentifikasi dekat Suriah pada Ahad dan Senin.
“Langkah-langkah yang tidak diinginkan telah diambil dan tidak pantas Turki untuk menerimanya,” kata Erdogan.
“Tentu, tak mungkin terus diam menanggapi hal ini,” sambung dia saat berkunjung ke Belgia.
Turki berbeda pandangan dengan Rusia menyangkut Suriah. Kalau Ankara menginginkan Presiden Suriah Bashar Al-Assad mundur, sebaliknya Rusia ingin mempertahankannya.
“Bagi kami bukan seperti kebetulan, ini adalah pelanggaran yang serius,” kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Brussels.
Sebaliknya Rusia dengan entengnya berkilah insiden pesawatnya masuk wilayah udara Turki karena “cuaca yang tidak bersahabat”.