SUKOHARJO, (Panjimas.com) – Rombongan LUIS (Laskar Umat Islam Surakarta) yang dipimpin oleh Edi Lukito Rabu (30/9) malam mendatangi Kampus UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) di daerah Pabelan Kartasura.
Maksud dari kedatangan LUIS tersebut adalah meminta agar acara Bedah Film Senyap dan Diskusi yang diselenggarakan oleh BEM UMS dihentikan.
Rombongan LUIS diterima oleh Presiden BEM UMS Ana Ato’ilah dan beberapa panitia penyelenggara kegiatan.
Dalam pertemuan tersebut Edi Lukito selaku Ketua DPP LUIS mengatakan bahwa kekejaman PKI dalam membantai para ulama dan aktivis Islam tidak bisa dilupakan. Selain itu sampai saat ini pemerintah juga melarang komunis tumbuh di Indonesia.
“Untuk itulah LUIS meminta agar kegiatan tersebut agar dihentikan.” Ujar Edi Lukito.
Acara yang diselenggarakan untuk mengenang Sejarah Gerakan 30 September diadakan dengan beragam kegiatan. Selain mengadakan acara bedah Film Senyap yang menghadirkan Suci Noor Afifah sebagai pembicara juga diselenggarakan diskui yang menghadirkan Winarso (Koordinator Sekber 65) pada hari Kamis (1/10). Malam harinya akan ditutup dengan acara Refleksi yang berisi dengan orasi serta pembacaan puisi.
Sementara itu Humas LUIS Endro Sudarsono kepada panjimas.com mengatakan bahwa tema acara ini tadi sudah mengarah pada komunisme. Maka LUIS datang ke acara ini dalam rangka untuk mengklarifikasi dan membubarkan kegiatan tersebut.
“LUIS secara informal akan menyampaikan ke Rektor UMS dalam hal ini Prof Bambang Setiaji untuk menyampaikan persoalan ini. Selain itu LUIS juga akan melaporkan kegiatan ini ke Polsek Kartasura.” Ujarnya.
Sementara itu ketua panitia acara Ikhwanudin ditemui secara terpisah mengatakan bahwa kecewa dengan pembubaran acara ini. Sebab pembubaran tersebut merupakan pengekangan kebebasan berpendapat.