BANDUNG, (Panjimas.com) – Sehubungan dengan terjadinya musibah baik kecelakaan di mathaf maupun di Mina Road 204, Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS) mengucapkan kalimat istirja’ Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun semoga jamaah yang wafat ditempatkan sebagai syuhada di sisi Allah SWT dan jamaah yang cedera diberi kesabaran dan kesembuhan. Aamiin.
Pasca musibah Mina, pemerintah Arab Saudi tidak luput telah mendapatkan “serangan” yang berlebihan, maka dengan ini ANNAS telah menyampaikan surat ke Kedubes Arab Saudi yang isinya turut prihatin dan mendukung langkah-langkah Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam menangani musibah tersebut.
Melalui release yang dikirimkan ke redaksi Selasa, (29/9) ANNAS menyampaikan beberapa hal kepada Duta Besar Arab Saudi
ANNAS meyakini bahwa musibah adalah sesuatu yang di luar kemampuan manusia dan sepenuhnya menjadi kehendak Allah kapan dan dimanapun kejadiannya sesuai QS Al Hadid Ayat 22 “Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfudz) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”.
Bersimpati kepada Pemerintah Arab Saudi atas berbagai kritik bahkan tudingan tidak benar terhadap penyelenggaraan haji pada umumnya dan penanganan peristiwa mushibah pada khususnya. Sebagaimana yang diketahui dan dirasakan oleh umat Islam selama ini, Pemerintah Saudi sebagai Khadamul Haramain telah mencoba maksimal melayani peribadahan jamaah haji dari berbagai negara yang melaksanakan rukun Islam kelima tersebut.
Khusus terhadap peristiwa Mina terakhir yang membawa korban cukup besar, ANNAS menyesalkan adanya pandangan atau serangan negatif yang dilakukan oleh Pemerintah Iran di bawah Ali Khamenei yang secara jahat memanfaatkan momen mushibah sebagai isu internasional untuk memojokkan penyelenggaraan haji oleh Pemerintah Saudi. Iran sebagai negara penggerak “Syiahisasi” di dunia Islam adalah musuh umat Islam yang berbahaya.
ANNAS menghargai dan mendukung langkah-langkan Pemerintah Saudi baik dalam da’wah dan menjaga kemurnian akidah umat, maupun dalam mencegah dan menangani mushibah yang terjadi dan meyakini selalu ada perbaikan perbaikan ke depan. Memang disadari tidaklah mudah menangani jumlah jamaah yang sangat besar, namun kemampuan Pemerintah Saudi selama ini dalam berkhidmah pada jama’ah haji cukup melegakan.
“Karenanya, ANNAS menolak desakan Pemerintah Iran untuk proses Internasionalisasi penyelenggaraan ibadah haji. Muatan politik kepentingan pemerintahan syiah sangat besar dengan isu ini.” Ujar Tardjono Abu Muas Sekretaris ANNAS
ANNAS mengusulkan, kiranya dapat dipertimbangkan agar dimasa mendatang hanya warga Iran yang Muslim Sunni sajalah yang diperkenankan memasuki Tanah Suci dan melaksa-nakan ibadah Umroh dan Haji.