YOGYAKARTA,(Panjimas.com) – Pengurus dan jemaat Gereja Kriten Tabelnakel, di Yogyakarta percaya pengasuhnya akan hidup lagi setelah 30 hari meninggal.
Adalah mendiang Pendeta Paulus Tribrata, pengasuh Gereja Kristen Tabelnakel Jemaat Mempelai Kristus. Para pengikutnya percaya kalau jasad Paulus akan hidup lagi.
Humas Gereja Kriten Tabelnakel, Pendeta Sundang Raja Guguk mengungkapkan, pihaknya meyakini jika Pendeta Paulus Tribrata tidak lama lagi akan hidup. Menurutnya, setelah 30 hari, jenazah akan hidup kembali.
“Itu keyakinan kami. Masa 30 hari kami tetapkan sebagai masa berkabung,” kata Pendeta Sundang seusai melakukan pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kota Yogyakarta di Kantor Balaikota, Ahad (27/9/2015). Seperti dilansir metrotvnews.
Pendeta Paulus Tribrata telah dinyatakan meninggal oleh RSUP Dr Sardjito pada Jumat, 11 September lalu. Sebelum meninggal, yang bersangkutan diketahui mengidap diabetes dan telah diamputasi salah satu kakinya.
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Paulus disemayamkan di gereja tersebut. Pihak gereja dan para jemaat tidak langsung mengebumikan.
Sementara itu Pendeta Dwijo (sebelumnya disebut jemaat) yang ditemui di Gereja Kristen Tabernakel, mengatakan keyakinannya itu didasarkan kisah Nabi Musa, yang pada saat meninggal juga diratapi umatnya selama 30 hari.
“Pendeta Paulus bagi kami adalah pemimpin seperti Musa. Karena itu kami meratapi sampai tiga puluh hari,” kata pendeta Gereja Kristen Tabernakel di Banjarnegara yang datang ikut berkabung ke Gereja Kristen Tabernakel Yogyakarta ini.
Pendeta Dwijo juga menjelaskan jika Pendeta Paulus merupakan ketua Sinode Gereja Kristen Tabernakel yang jumlah gerejanya ada lebih dari 50 di Indonesia. Di sisi lain, Gereja Kristen Tabernakel yang berpusat di Yogyakarta ini sudah berdiri sejak awal tahun 1980-an.
Menurut informasi yang beredar, Pendeta Paulus pernah meninggal dua kali pada 1987 dan 1992. Dua kali meninggal, dua kali pula sang pendeta kembali hidup.
Pendeta Sondang mengungkapkan menurut keyakinannya, kebijakan yang disetujui pemimpin adalah sama halnya dengan yang telah diperintahkan Tuhan. “Setelah 30 hari kita akan makamkan,” pungkasnya.
Sebelum meninggal Pendeta Paulus Tribrata juga mengeluarkan pendapat kontroversial yaitu mengatakan bahwa akan terjadi kiamat pada tahun 2029. Dia mengklaim hasil temuannya bersumber dari kitab Injil.