PURBALINGGA, (Panjimas.com) – Masyarakat tengah dibuat kaget pelaksanaan salat Idul Adha di Simpang Lima Semarang, Kamis (24/9). Yang menjadi sorotan adalah shaf antara laki-laki dan perempuan tidak dipisahkan. Bahkan saat shalat, laki-laki dan perempuan bercampur.
Peristiwa ini sudah dilaporkan ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar mengaku mendapat banyak laporan dari masyarakat.
“Sebenarnya aturan shalat itu sudah jelas. Menurut saya panitianya mesti menertibkan ulang. Sehingga dalam kondisi terbuka begitu, pintunya diatur, shafnya mesti diatur sehingga laki-laki dan perempuan itu bisa masuk dengan gampang,” kata Ganjar usai acara Gubernur Mengajar di SMK Negeri 1 Bukateja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
Ganjar menyarankan ke depan panitia pelaksanaan salat Idul Adha membuat aturan yang jelas. “Enggak boleh ini terulang, kalau tidak ini akan jadi cerita yang ramai lagi di sosmed. Seolah-olah kita enggak profesional,” ujarnya. Seperti dilansir merdeka.
Ke depan, peristiwa ini tidak boleh terjadi lagi. Sebab, sudah ada aturan yang jelas mengenai tempat laki-laki dan perempuan dalam shalat.
“Itu sudah kejadian dan kecelakaan itu tidak boleh terulang,” katanya.