TOLIKARA (Panjimas.com) – Isak tangis haru mewarnai pelaksanaan shalat Idul Adha 1436 H di Tolikara yang berlangsung aman dan damai.
Beberapa tokoh masyarakat dan pejabat pemerintah derah dari Tolikara dan pemerintahan pusat dari Jakarta, tak kuasa menahan tangisnya, saat Ustadz Fadzlan Garamatan menyampaikan khutbah Idul Adha dihadapan sekitar 500 jamaah yang hadir.
Salah satu yang tak kuasa menahan tangis haru itu adalah Imam Musholla Khairul Ummah Ustadz Ali Muchtar.
“Saya benar-benar terharu karena akhirnya shalat Ied kembali bisa kita dilaksanakan secara aman dan damai. Apalagi perhatian pada saat ini, datang dari berbagai umat Islam di seluruh Indonesia,” katanya dengan tetes air mata yang masih membasahi pipinya, pada hari Kamis (24/9/2015).
Pejabat daerah yang tak kuasa menahan derai air matanya adalah Dandim Wamena, Letkol TNI Muhammad Aidi. Saat khutbah usai disampaikan, tampak derai air mata Dandim Wamena masih terlihat di pipi. Ketika ditanya tentang keharuannya, ia tak sunggup berkata-kata.
Namun saat ditemui ketika pemotongan qurban sedang berlangsung, Letkol Aidi mengatakan keharuan yang dirasakannya lantaran suasana damai di Tolikara akhirnya kembali terwujud. “Saya ini memang tentara, tetapi saya tidak suka suasana kerusuhan, apalagi peperangan. Saya lebih suka suasana aman dan damai seperti ini. Inilah yang membuat saya terharu,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, shalat Idul Adha di Tolikara berjalan dengan aman. Bertindak sebagai Imam Shalat Idul Adha, Syaikh Ali Jaber dan Khatib, Ustadz Fadzlan Garamatan. (Baca: Diimami Syaikh Ali Jaber dan Khatib Ustadz Fadzlan, Alhamdulillah Jamaah Shalat Idul Adha di Tolikara Membludak)
Jamaah shalat Idul Adha terlihat membludak dan meluber ke luar Mushalla Khairul Ummah. Aparat keamanan dari TNI dan Polisi pun berjaga-jaga di luar musholla. Shalat Idul Adha juga diikuti oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. [AW/Agus]