SRAGEN, (Panjimas.com) – Beberapa ormas Islam yang terdiri dari LUIS, JAS, MMI serta Al Islah mendatangi kantor Pemda Kabupaten Sragen yang beralamat di Jalan Raya Sukowati 255. Kedatangan mereka dengan tujuan untuk menemui bupati Sragen dan meminta agar bangunan yang dijadikan peribadatan oleh GIDI ditutup.
Namun, karena Bupati Sragen Agus Fatchurrahman sedang cuti karena ikut kampanye pilkada maka rombongan ormas Islam ditemui oleh Asisten 1 Sukono.
“Mohon maaf karena bapak bupati sedang cuti maka tidak bisa menemui” ujarnya, Jumat (11/9).
Dalam pertemuan tersebut ketua LUIS Edi Lukito membacakan pernyataan sikapnya terkait keberadaan bangunan GIDI yang meresahkan warga.
“DPP LUIS dan Elemen Islam Surakarta memohon kepada Bupati Sragen sebagai pemegang kebijakan agar menutup aktivitas GIDI yang ada di Sragen” ujarnya.
Ormas Islam beralasan karena GIDI di Sragen merupakan kepanjangan dari GIDI di Papua. Yang pada tanggal 17 Juli yang lalu telah berbuat anarki dengan membubarkan umat Islam Tolikara yang sedang melaksanakan sholat Idul Fitri. Selain itu beberapa waktu yang lalu GIDI juga mendikti pemerintah RI melalui Kemenpolhukam dengan meminta tiga syarat jika ingin umat Islam Tolikara melaksanakan sholat Idul Adha.
“GIDI sudah menentang kepada negara dan juga mendholimi umat Islam. Untuk itulah kami datang ke sini agar GIDI segera dibubarkan” ujar Yusuf Suparno Sekjend LUIS.
Selain meminta agar GIDI Sragen dibekukan ormas Islam juga meminta agar dua bangunan liar yang digunakan sebagai tempat peribadatan oleh GIDI juga ditutup.
Dua bangunantersebut beralamat di Batu Kulon Rt 18 Rw 6 Desa Mojokerto Sambirejo Sragen dan di Jatirejo Rt 3 Sambi Sambirejo Sragen.
Mendengar tuntutan tersebut Asisten 1 berjanji akan menyampaikan aspirasi ini kepada pejabat lainnya.