SRAGEN, (Panjimas.com) – Tak puas ditemui Asisten 1 Pemda Sragen rombongan ormas Islam kemkudian menemui FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Sragen. Disana rombogan umat Islam ditemu oleh Ketua FKUB Mutimudin dan juga Wakil Ketua FKUB Fahrudin.
Tak beda saat di Kantor Kabupaten rombongan ormas Islam juga tak mendapatkan keterangan yang jelas terkait keberadaan GIDI di Sragen.
“Kami akan berusaha untuk mencari informasi terkait dua bangunan GIDI di Sragen apakah sudah memiliki ijin atau belum” ujar Mutimudin diruang Aula FKUB saat menerima rombongan ormas Islam, Jumat (11/9).
Keterangan inilah yang menjadi kekecewaan ormas Islam. Sebab bagaimanapun juga FKUB harusnya memiliki data tentang keberadaaan suatu rumah ibadah. Sehingga saat ada sebuah bangunan yang bermasalah FKUB mengetahui apakah bangunan tersebut berijin atau tidak.
Tak hanya itu FKUB juga terlihat kecolongan dengan penjelasan perwakilan Kristen Joko Wahyudi yang mengatakan bahwa GIDI di Sragen itu tidak ada hubungannya dengan GIDI di Papua.
“Tanggal 23 Juli FKUB sudah mencoba memanggil perwakilan dari Gereja dan di wakili oleh Joko Wahyudi. Ia mengatakan bahwa GIDI di Sragen itu tidak memiliki hubungan dengan GIDI di Papua. Dengan penjelasan tersebut maka FKUB Sragen untuk sementara percaya” ujar Ketua FKUB.
Menanggapi keterangan tersebut Endro Sudarsono selaku Humas LUIS langsung memprotesnya.
“Tidak mungkin GIDI Sragen tidak memiliki hubungan. Karena GIDI itu hanya satu di Indonesia tidak ada GIDI lain.”
Sementara itu Cak Rowi ketua JAS Jawa Tengah juga meminta agar keberadaan GIDI segera di bubarkan.
“Daripada teroris Kristen GIDI berkembang di Sragen lebih baik segera dibubarkan sebelum mereka memiliki masa yang banyak” ujarnya.
Usai mendatangi kantor Kabupaten dan FKUB rombongan ormas Islam kemudian mendatangi rumah yang dijadikan tempat ibadah oleh GIDI di daerah Batu Kulon Rt 3 Rw 6 Desa Mojokerta Kedawung Sragen.
Selain membentangkan spanduk tentang penutupan GIDI peserta aksi juga menemui ketua RT dan juga pejabat Desa setempat untuk membacakan pernyataan sikapnya.