GEORGIA, (Panjimas.com) – Sikap intoleran dilakukan sebuah perusahaan penerbangan di Amerika. Maskapai tersebut memberhentikan pramugarinya karena menolak memberikan alkohol dan mengenakan jilbab.
Adalah Charee Stanley, seorang pramugari ExpressJet, maskapai asal AS, yang beragama Islam. Dilansir dari CNN, Senin (7/9), wanita berumur 40 tahun ini baru masuk Islam selama 2 tahun. Semakin mengenal agamanya, ia pun mau tak mau merubah sedikit kebiasaan dari pekerjaannya.
Semenjak masuk Islam, Stanley tidak lagi mengkonsumsi alkohol. Nah, semakin dalam mengetahui ilmu agamanya, ia baru tahu bahwa seorang Muslim juga tak boleh memberikan alkohol ke orang lain. Padahal pekerjaannya sebagai pramugari mengharuskannya memberikan minuman ke penumpang, termasuk alkohol.
Pada awalnya, ia mengkonsultasikan masalah ini kepada supervisornya. Masalah terselesaikan. Ia diperbolehkan tidak menyajikan alkohol ke penumpang. Alhasil, ia mengambil alih pemberian makanan dan minuman lainnya, asal tidak alkohol.
Semua baik-baik saja sampai ada satu koleganya yang pernah terbang bersamanya. Mengadukan keberatan ke maskapai karena melihat Stanley tidak menyajikan minuman dan mengenakan penutup kepala.
Kebijakan pun berubah, ia diminta untuk cuti tanpa dibayar. Serta, hak karyawannya akan dicabut selama 12 bulan ke depan.
Tidak terima atas keputusan ini, Stanley mengajukan keberatan ke Equal Employment Opportunity Commission. Ia bersama pengacaranya memperjuangkan kebebasan beragama di tempat kerja. Sementara pihak ExpressJet memilih bungkam dan tak mau mengomentari hal ini.[detik]