SOLO, (Panjimas.com) – Perang intelektual saat ini terus digelorakan oleh musuh-musuh Islam. Mereka menggunakan strategi tersebut karena jika melakukan perang terbuka menghabiskan biaya dan tenaga.
Melalui propagandannya musuh Islam menyusupkan intelijen untuk menghancurkan kekuatan mujahidin. Mensipaki hal itulah Ustadz Abu Rusydan berpesan agar para aktivis Islam lebih berhati-hati dalam bergaul. Tidak mudah terpengaruh bujukan orang yang baru dikenal meski dia fasih berdalil.
Jika ada orang yang merendahkan kita dan meprovokasi katakan saja, “Jika saya belajar jihad tidak akan dengan ente” ujarnya saat diminta menjadi acara di acara kajian dan bedah buku, Balada Jihad Aljazera karangan Syekh Abu Mushab As Suri di Masjid MUI Ahad (6/9).
Ustadz Abu Rusydan menjelaskan bahwa buku yang diterbitkan oleh Jazera tersebut sangat penuh hikmah. Ada ciri menarik dari tulisan Syekh Abu Mushab As Suri diantaranya adalah,
Empirik, yaitu penulis tidak hanya terlibat secara keilmuan namun juga dengan hati. Artinya penulis terlibat dan malang melintang di dunia jihad.
Dokumentatatif, Syekh Abu Mushab sangat paham dalam mengumpulkan semua data-data.
Dan yang terakhir adalah dalam setiap karyanya Syekh Abu Mushab selalu memberikan pesan kepada para mujahidin agar selalu waspada dalam merawat tanaman jihad yang suatu saat akan memetik buahnya dengan baik.
Dalam buku tersebut juga dijelaskan tentang siapa sebenarnya musuh. Sehingga dengan demikian kita tidak boleh ikut-ikutan berjihad tanpa memiliki ilmu pemahaman yang cukup. Sebagai contohnya adalah mampu memprioritaskan saat musuh yang banyak yaitu dengan tidak membabi buta menyerang semua.
Pengalaman perang di Afghanistan membuat Ustadz Abu Rusydan lebih bijak dalam mensikapi setiap kejadian. Ia berpesan kepada ikhwah semua agar tidak terburu-buru dalam mengambil sikap.
“Jadilah jamaah jihad tetapi jangan hanya ikut-ikutan tanpa memiliki tarbiyah yang jelas” ujar Pakar dan Pengamat Harokah Islyamiyah tersebut.
Ikhwah yang ingin berjihad harus selalu belajar dan istiqomah. Sehingga mampu menyaring semua informasi yang didapat dengan teliti.
Menurutnya dalam melakukan amalan jihad ada yang perlu diperhatikan diantaranya adalah jelas ikhwannya dan jelas siapa musuhnya.