SOLO, (Panjimas.com) – Acara bedah buku karya Syekh Abu Mushab As Suri yang berjudul Balada Jihad Aljazair, Menguak Infiltrasi Intelijen dan Paham Takfiri Dalam Gerakan Jihad dipenuhi ribuan peserta. Antusiasme peserta dibuktikan dengan penuhnya masjid baik dilantai satu hingga lantai dua.
Bertempat di Majid MUI dua pembicara dihadirkan dalam acara tersebut yaitu Ustadz Bambang Sukirno dan Ustadz Abu Rusydan.
Dalam sesi awal Ustadz Bambang Sukirno lebih menyoroti persoalan konspirasi intelijen barat yang melakukan segala upaya untuk menghancurkan para mujahidin baik dari luar maupun dari dalam.
Beberapa cara dilakukan diantaranya adalah dengan tidak membiarkan diwilayah zona aman dan juga eksploitasi konflik dalam hal doktrinisasi.
Selanjutnya adalah membuat web gadungan yang bertujuan untuk mengeksploitasi perpecahan dengan nama fantasi jihad.
“Sebagai contohnya adalah banyak intelijen yang menyusup dan aktif di beberapa media sosial lalu meprovokasi para aktivis Islam yang mempunyai semangat besar diajak untuk melakukan perjuangan jihad” Ujar direktur utama penerbit Jazera. Ahad (6/9).
Senada dengan Ustadz Bambang Sukirno, Ustadz Abu Rusydan juga menjelaskan hal demikian.
“Menurut informasi yang saya dapatkan didalam intelijen ada sebuah meja khusus yang digunakan untuk memantau para aktivis Islam di dunia maya. Baik melalui facebook, twitter ataupun yang lainnya” ujarnya.
Para intelijen tersebut sangat fasih dalam dalil-dalil jihad sehingga banyak pemuda Islam yang akhirnya terpengaruh.
Tak hanya itu intelijen asing juga berusaha merusak citrak para jihadis dengan melakukan fitnah diberbagai tempat.
Di akhir pemaparannya Ustadz Bambang Sukirno menjelaskan bahwa intelijen barat berkesimpulan bahwa balada jihad Aljazair adalah sebuah proyek keberhasilan dalam menghadapi para mujahidin.
Sementara itu Ustadz Abu Rusydan yang menjadi pembicara kedua lebih menitikberatkan pada isi dari buku tersebut.