Washington (panjimas.com) – Pelambatan ekonomi China berdampak lebih luas terhadap ekonomi global daripada perkiraan, terutama di pasar negara-negara berkembang Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan itu, Rabu (02/09/2015).
Dalam laporan untuk pertemuan para kepala keuangan Kelompok 20 (G20) pekan ini di Ankara, Turki, IMF mengatakan gejolak di China dan faktor-faktor lain seperti pembalikan arus modal meningkatkan risiko terhadap pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. IMF memperingatkan negara-negara maju dan berkembang perlu terus mendorong permintaan dengan reformasi dan investasi untuk memastikan bahwa turbulensi di pasar dan masalah China tidak memperlemah kegiatan ekonomi di seluruh dunia.
“Transisi Tion ke pertumbuhan yang lebih rendah, sementara secara luas sejalan dengan perkiraan, tampaknya memiliki dampak lintas batas lebih besar dari yang dibayangkan sebelumnya, tercermin dalam melemahnya harga komoditas dan harga saham,” kata Dana.
Terutama, risiko penurunan jangka pendek untuk negara-negara berkembang telah meningkat” dari kejatuhan terkait China, harga komoditas yang merosot, dolar AS yang kuat, dan pembalikan tajam di pasar keuangan, ujar dia.
Laporan, yang akan digunakan untuk diskusi pada pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ekonomi terkemuka G20 pada Jumat dan Sabtu, tidak merevisi perkiraan IMF sebelumnya untuk pertumbuhan global tahun ini di 3,3 persen. Tetapi awal pekan ini Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde mengatakan di Jakarta, Indonesia, bahwa pertumbuhan global akan kemungkinan lebih lemah dari perkiraan.
Sumber : antaranews