BEKASI (Panjimas.com) – Apa yang dialami Nesih fufilawati yang dianiaya hingga tewas oleh Alex Marbun, rentenir Batak Kristen berkedok koperasi, hanya satu dari sekian banyak peristiwa arogan dan tindakan kriminal rentenir yang terekspos media. (Baca: Biadab, Rentenir Bunuh Ibu di Bekasi saat Tagih Hutang Rp 300 Ribu)
Hal itu disampaikan oleh Zidan, Ketua Umum Laskar Gerakan anti Rentenir dan Kristenisasi (GARR). (Baca: Terjerat Rentenir? Laporkan Laskar GARR, Siap Perang Lawan Lintah Darat!)
“Di luar sana masih ratusan bahkan bisa lebih, kasus seperti ini terjadi,” kata Zidan kepada Panjimas.com, Selasa (2/9/2015).
Dalam catatan pengaduan para korban rentenir yang diinventarisir oleh GARR sendri, korban rentenir itu ada yang hampir setiap hari mendapat intimidasi.
“Ada yang anaknya mau diculik, diperkosa, dilaporkan polisi untuk dipenjarakan, sampai karena tertekannya ada yang rela melakukan apa saja demi mendapat uang untuk membayar hutang,” ungkap Zidan.
Ia pun mengecam maraknya lintah darat yang masih berkeliaran seolah dibiarkan oleh aparat. Padahal tindakan rentenir yang berkedok bank keliling atau koperasi pada dasarnya sudah melanggar hukum.
“Sangat disayangkan sekali sampah masyarakat seperti ini masih dibiarkan bernafas bebas dalam lingkungan masyarakat. Sehingga lintah darat itu bebas menghisap darah ekonomi masyarakat. Seakan seperti hewan peliharaan yang dikehidupannya selalu diberi asupan,” ujarnya.
Di sisi lain, banyaknya warga yang terjerat rentenir lantaran mereka tergiur dengan pinjaman yang mudah cair. Bahkan tak heran, jika ada sebagian orang yang menganggap rentenir justru sebagai pahlawan.
“Bahkan di daerah bekasi sendiri seperti Pekayon, Jati Asih, Tambun, Mutiara Gading, banyak warga perumahan gandrung dan terjerat modus rentenir. Mereka anggap sebagai pahlawan ekonomi, padahal aslinya penjahat. Para rentenir itu tumbuh subur di lingkungan tersebut,” imbuhnya.
Untuk itu, GARR menyerukan kepada Ormas Islam, para aktivis Islam, baitul mal dan lembaga sosial untuk peduli pada nasib rakyat miskin dan bersama-sama membasmi lintah darat yang mewabah di tengah masyarakat. [AW]