BEKASI (Panjimas.com) – Nasib malang menimpa Nensi Pupilawati (38). Ibu tiga anak ini tewas dianiaya rentenir akibat belum bisa melunasi utangnya.
Kejadian berawal Nensi hendak berbelanja di warung kelontong di dekat rumahnya di Kampung Kebantenan, RT 05/10, Kelurahan Jatiasih, Kecamatan Jatiasih, Bekasi. Saat hendak pulang, dia bertemu dengan pelaku berinisial AM. Selama ini warga mengenal AM sebagai rentenir yang biasa memijamkan uang dengan bunga tinggi.
Saat itu AM menagih utang ke Nensi. Lantaran tak memegang uang, Nensi berjanji akan melunasi sisa utang sebesar Rp 300 ribu pada Selasa (1/9) depan. Namun AM tetap saja terus menagih utang sembari melontarkan kata-kata kasar yang membuat Nensi malu. Tak terima, Nensi melemparkan minuman dingin ke pelaku.
AM tidak terima. Dia membalas ibu tiga anak itu dengan mencekik leher Nensi. AM juga membanting tubuh korban hingga membentur aspal. Korban yang tak sadarkan diri langsung dibawa warga ke rumah sakit terdekat.
Kabag Humas Polres Kota Bekasi AKP Siswo membenarkan kejadian tersebut. Namun kasus ini baru dilaporkan ke polisi dini hari tadi.
“Telah terjadi penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian seseorang, peristiwa tersebut baru dilaporkan sekitar pukul 02.00 WIB,” papar Siswo dalam pesan singkat, Senin (31/8/2015).
Usai mendapatkan laporan dari masyarakat, polisi langsung mendatangi lokasi kejadian. Saat ini polisi masih terus memburu AM.
“Korban diketahui berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Berdasarkan keterangan saksi, korban dianiaya rentenir. Hasil pemeriksaan sementara terdapat luka pada bagian kepala belakang, leher dan telinga korban. Saat ini pelaku AM masih dilakukan pengejaran oleh anggota di lapangan,” tutup Siswo. [AW/detik]