JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Badan Pengurus Pusat HAM Islam Indonesia (PUSHAMI), Mohammad Hariadi Nasution, SH, MH, menegaskan bahwa komunisme adalah musuh bersama umat Islam.
Menurut Hariadi, komunis sudah jelas memusuhi Islam sebagaimana telah sejarah telah mencatat begitu kejamnya penindasan PKI terhadap umat Islam.
“Kalau dia paham agama ngga mungkin dia jadi komunis, komunis itu jelas memusuhi Islam, kyai aja dibunuh sama PKI,” kata Hariadi kepada wartawan di kantor PUSHAMI, Graha Darul Aitam, Jalan KH Mas Mansur, Jakarta Pusat, hari Senin (25/8/2015).
Menurut pria yang akrab disapa Ombat tersebut, menghadapi PKI tak bisa dilakukan dengan retorika semata, “PKI harus dihadapi dengan fisik,” tegasnya.
Selain itu, Ombat merasa ironis, sebab realitanya, di Indonesia sebagai negara mayoritas Muslim justru lebih aman menggunakan baju berlogo palu arit ketimbang memakai baju tauhid.
Orang yang memakai baju kalimat tauhid langsung dituding sebagai pendukung ISIS dan teroris lalu ditangkap. Sementara baju komunis justru digunakan dalam karnaval acara hari kemerdekaan.
“Orang pakai baju dengan stampel Rasulullah dan lafazh Allah (kalimat tauhid, red) itu suci, sekarang kalau dibandingkan sama orang pakai baju palu arit, lebih aman orang pakai baju palu arit sekarang daripada memakai baju laa ilaaha illallaah itu,” ungkapnya.
Fenomena tersebut, menurut Ombat merupakan bagian dari fitnah akhir zaman. “Ini sudah sangat jelas, fitnah akhir zaman ini sudah di depan mata,” ujarnya
Sementara itu, yang lebih memprihatinkan lagi adalah anak-anak muda di zaman sekarang semakin buta dengan bahaya laten PKI, lantaran kini sejarah kelam PKI tak lagi hadir dalam buku pelajaran sejarah, termasuk film G30S/PKI pun kini tak pernah lagi diputar.
“Kita harus banyak belajar lagi, belajar sejarah. Tujuan apa film G30S/PKI itu tidak diputar lagi? Karena memang ada pola-pola yang sudah disusun. Jangan kita pikir mereka tidak bergerak, mereka begerak militan, kita juga harus militan melawannya. PKI ini musuh bersama!” tandasnya. [AW]