JAKARTA (Panjimas.com) – Direktur An Nasr Institute, Munarman SH mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi umat Islam saat ini.
Hal itu disampaikan Munarman terkait hasil rekomendasi Mukernas Ulama Al-Qur’an yang digelar di Hotel Gumilang Lembang, Bandung, Jawa Barat pada 18-21 Agustus 2015 lalu. (Baca: Astaghfirullah, Salah Satu Rekomendasi Mukernas Ulama Al-Qur’an Mendukung Baca Al-Qur’an dengan Langgam Nusantara)
Mukernas yang buka oleh Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin dan dihadiri Quraish Shihab itu menghasilkan sembilan poin hasil rekomendasi. Salah satunya adalah merevisi terjemah Al-Qur’an saat ini. (Baca: Pemerintah akan Revisi Terjemahan Al-Quran)
“Revisi terjemahan Al-Qur’an itu karena dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman,” kata Munarman di Masjid Baiturrahman, Jalan Saharjo, Manggarai, Jakarta Selatan pada Sabtu (22/8/2015).
Tak hanya itu, rekomendasi Mukernas juga mendukung pembacaan Al-Qur’an dengan menggunakan langgam Nusantara. (Baca: Menag Ngakunya Tobat, Kok Mukernas Dukung Baca Al-Quran dengan Langgam Nusantara?)
“Nanti akan ada langgam Cirebonan, langgam Banyuwangi, langgam Lahat, langgam Padang, langgam Tapanuli Selatan, Langgam Aceh,” imbuhnya.
Padahal, menurut Munarman semua umat beragama di luar Islam memiliki rencana yang terstruktur dan sistematis untuk memperkuat agamanya masing-masing. Namun sayangnya, hasil rekomendasi Mukernas itu justru menunjukkan umat Islam menuju kehancuran.
“Rencananya rusak, merevisi Al-Qur’an dan mendukung baca Al-Qur’an dengan langgam Nusantara. Jadi rencana umat Islam itu menuju kehancuran, sementara rencana umat agama di luar Islam itu untuk memperkuat agama mereka masing-masing,” tandasnya. [AW]