SOLO, (Panjimas.com) – Penyebab meletusnya kerusuhan Tolikara karena masalah agama bukan yang lain. GIDI telah berperan besar dalam mempengaruhi penduduk asli Papua dalam menebar kebencian. Tak hanya agama Islam yang dimusuhi GIDI juga melarang semua aliran gereja berdiri di tanah Tolikara.
Usai kerusuhan Tolikara meletus, Ust Fadlan Garamatan bersama TPF (Tim Pencari Fakta) terbang ke Papua. Disana ia bertemu dengan kepala adat setempat. Ada temuan bahwa pelaku pembakaran masjid dan kerusuhan Tolikara adalah peserta Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). KKR merupakan ajang seminar pemuda GIDI berskala internasional yang diselenggarakan pada tanggal 13-19 Juli 2015.
“Dari hati ke hati saya mencoba berdialog dengan kepala adat setempat. Melalui dialog itu muncul keterangan bahwa pelaku pembakaran Masjid dan kerusuhan saat Sholat Idul Fitri adalah orang-orang gereja atau peserta KKR. Tidak ada penduduk asli yang ikut dalam kerusuhan” ujar Ust Fadlan Garamatan. Jumat (21/8) di Masjid MUI Semanggi Pasar Kliwon Solo.
Kepala suku juga menjelaskan bahwa orang Papua tidak ada masalah selama ini dengan oran Muslim sebab Islam sudah lama berada di Karubaga sebuah distrik yang kini dimerkarkan menjadi Kabupaten Tolikara. Usai pemekaran itulah GIDI kemudian mulai masuk. Sebelumnya GIDI berada di Jayapura.
Sebelum berlangsung acara KKR semua rumah penduduk diwajibkan untuk mengecat bendera zionis Israel jika tidak mau maka akan terkena denda.
Tahun 2013 muncul sebuah Perda kontroversial didalamnya memuat pelarangan penggunanaan jilbab bagi muslimah. Pendirian gereja baik kristen ataupun katolik yang bukan aliran GIDI juga tidak diperkenankan.
“Saya tegaskan bahwa kasus Tolikara adalah murni kasus agama bukan masalah lain” ujar ustadz Fadlan Garamatan.
Sementara itu, informasi terbaru dari Tolikara bahwa Masjid Baitul Muttaqin yang dulu dibakar saat ini proses pembangunan hampir selesai.
“Saya berharap Masjid Baitul Muttaqin bisa segera selesai dan besok saat sholat Idhul adha sudah bisa digunakan”
Ada kisah menarik lainnya dibalik musibah Tolikara diatantaranya ada beberapa Kepala Suku yang sudah berniat untuk memeluk agama Islam.
“Mohon doa semuanya, usai berkunjung ke Tolikara yang lalu saya bertemu dengan beberapa kepala Suku dan insya Allah mereka berniat untuk memeluk agama Islam.”