GAZA, (Panjimas.com) – Warga Palestina tidak pernah menagih hutang budi, akan tetapi senantiasa mendoakan rakyat Indonesia khususnya bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 70.
Walau demikian sejarah mencatat bahwa jika ditarik ulur akan kita temukan fakta bahwa Indonesia memiliki hutang budi kepada rakyat Palestina, karena bangsa Palestina ikut dan termasuk negara yang menjadi pelopor pengakuan kemerdekaan Republik Indonesia serta menjadi kunci utama pengakuan RI oleh dunia, dilanjutkan oleh pengakuan datang dari negara Mesir pada tanggal 10 November 1947 di kantor pusat Ikhwanul Muslimin (IM) di Kairo.
Dengan menghargai makna sejarah, sangat lumrah jika tidak sedikit dari rakyat Indonesia khususnya Kaum Muslimin di Indonesia seakan pasang badan dan mengutuk keras agresi Zionis Israel atas Gaza, begitu juga tanah Palestina yang masih di Jajah oleh Zionis Israel karena ini sangat bertentangan dengan konsep UUD 1945, bahwa penjajahan diatas dunia harus di hapuskan, seharusnya penjajahan atas tanah Palestinapun harus di perjuangkan, itupun jika UUD 1945 masih dianggap aturan oleh rakyat Indonesia khususnya pemerintah RI.
Sangat tidak adil jika pada tanggal 17 Agustus 2015 kita berteriak ” MERDEKA ” ketika pemerintah Republik Indonesia memberikan peluang dan dengan sangat leluasa antek kolonialisme berjiwa penjajah yaitu Israel, dengan bangganya pemerintah Indonesia memberikan Visa atlet asal negara kolonialisme serta dengan leluasanya para rabi ( Yahudi garis keras datang ke Tolikara Papua), pihak Israel menyambut sebagai lebih apakah ini disebutkan dengan air susu dibalas dengan air tuba ?
“Semoga ini persepsi prematur dari pribadi saya” kata Abdillah Onim seorang WNI yang menetap di Jalur Gaza Palestina. Melalui releasnya yang dikirimkan ke redaksi. Selasa (18/8).
Indonesia masih berhutang budi pada Rakyat Palestina, sejatinya rakyat Palestina tidak akan meminta atau berharap balas budi akan tetapi sangat manusiawi jika Indonesia ikut mendukung dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina!!
Tidak hanya catatan sejarah akan tetapi ini kenyataan bahwa tidak hanya dukungan pengakuan dan pelopor kemerdekaan Republik Indonesia hingga diakui dunia, akan tetapi hingga kini warga Palestina selalu dan setia mendoakan rakyat Indonesia khususnya pada HUT RI yang ke 70 tahun 2015.
Warga Gaza dan anak-anak baik pria maupun wanita yang tergabung dalam para santri Yayasan Daarul Qur’an Nusantara, mereka memadati pelatan dan teras Geduang Graha Daarul Qur’an Indonesia Cabang Jalur Gaza Palestina dalam rangka ikut memeriahkan Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70, yang jatuh pada hari Senin tanggal 17 Agustus 2015.
Dengan menghadirkan para Ulama Gaza mengisi acara ceramah HUT RI ke 70, Syeikh Abu Hudaifah tergabung dalam Ikatan Ulama Palestina di Gaza menegaskan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus tahun 1945 adalah murni atas ijin dan pertolongan Allah swt dibarengi dengan usaha pembelaan dan perlawanan yang dilakukan oleh para pejuang cinta tanah air Indonesia, seperti yang telah rakyat Palestina alami yaitu Intifadah pertama dengan berbekal batu dan takbir, akan tetapi hingga kini tanah Palestina masih dijajah oleh kolonilisme Zionis Israel.
“Kami tidak putus asa karena kami sangat yakin bahwa satu saat dan tidak lama lagi kami akan merebut kemenangan yang hakiki seperti kemenagan yang di raih oleh bangsa Indonesia, kami akan memperjuangkan tanah Palestina seperti semangat juangnya pejuang Indonesia untuk meraih tanah air Indonesia, dan tujuan utama kami adalah membebaskan Masjid Alaqsa almubarok, tentu dengan ijin Allah swt,amin.” tegas Syeikh Abu Hudaifah dihadapan ratusan santri dan para pengajar.
Acara ditutup dengan doa bersama, diawali dengan ucapan selamat kepada rakyat Indonesia alias tahniah atas kemenangan yang telah di raih kini berusia 70 tahun, dilanjutkan dengan mendoakan rakyat Indonesia agar selalu dalam karunia dan ridho Allah swt, damai dan tentram, serta mendoakan para pejuang fi sabilillah lil masjid Alaqsa dan Palestina.
Acara juga disemarakkan dengan pembagian manisan atau halawiyat kepada para hadirin serta soft drink, diakhiri dengan foto bersama sembari memegang poster yang bertuliskan ” Happy Independence Day for All Indonesia, dalam waktu yang tidak lama kami akan tebebas dari penjajah dan meraih kemenangan layaknya rakyat Indonesia, dengan ijin Allah swt.amin.
Sekali lagi, rakyat Palestina tidak pernah dan tidak akan menangis janji kepada rakyat Indonesia, akan tetapi hak bagi rakyat Indonesia yang harus peduli kepada Palestina.