JAKARTA, (Panjimas.com) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin secara resmi melepas kelompok terbang pertama jemaah haji Indonesia yang berangkat dari embarkasi Pondok Gede, Jakarta.
“Jangan terlalu memforsir atau memaksa diri dalam melakukan amalan-amalan utama saat berhaji,” kata Lukman saat memberi pengarahan kepada jemaah haji di Jakarta, Jumat (21/8).
Menurut dia, ada kecenderungan semangat beribadah yang sangat tinggi dari jemaah saat berada di Tanah Suci. Hal itu terkadang membuat mereka melakukan aktivitas yang merugikan kesehatan, misalnya kurang istirahat atau kurang konsumsi makanan sehat.
Kendati demikian, Menag Lukman enggan disebut membatasi ibadah jemaah haji. Dia hanya ingin menekankan pentingnya jemaah menjaga kesehatan karena rangkaian ibadah haji cukup lama dan menguras stamina.
Dengan kata lain, kata dia, jangan sampai memforsir diri dalam beribadah kemudian tidak dapat melaksanakan ibadah penting seperti wukuf.
“Apapun amalan haji adalah ibadah. Jangan pernah lupa dengan niat awal kita pergi ke Tanah Suci, karena kita sedang akan beribadah, puncaknya itu wukuf. Terlebih kloter awal ini akan lebih banyak waktu dari jemaah lainnya maka jangan terlalu diforsir,” kata Lukman. Seperti dilansir antaranews.
Di tempat yang sama, Menteri Kesehatan Nila Moeloek mengingatkan agar jemaah haji waspada terhadap penyebaran penyakit MERS-CoV yang kasusnya banyak ditemukan di Arab Saudi.
Beberapa yang harus diingat jemaah haji, kata Nila, seperti mnejalankan perilaku hidup sehat dan tidak terlalu dekat dengan unta karena berpotensi menjadi perantara penyebar MERS-CoV.
Selain itu, Nila meminta jemaah tidak mendatangi rumah sakit di Arab jika tidak benar-benar terpaksa. Alasannya, di RS terkadang justru menjadi tempat awal mula penyebaran MERS-CoV.