JAKARTA (Panjimas.com) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Al-Habib Muhammad Rizieq Syihab mendesak kepada pemerintah agar semua yang terlibat dalam tragedi Idul Fitri di Tolikara ditindak tegas.
Hal itu disampaikan oleh Habib Rizieq Syihab dalam orasinya yang berapi-api di tengah umat Islam yang mengikui Parade Tauhid Nasional.
“Semua yang terlibat dalam peristiwa Tolikara harus diseret ke pengadilan dan dihukum yang setimpal,” kata Habib Rizieq Syihab kepada ratusan ribu umat Islam di jalan pintu tujuh, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat pada Ahad (16/8/2015).
Kalau itu tidak dilaksanakan oleh pemerintah, maka berarti pemerintah telah melanggar Undang Undang, karena membiarkan para pelaku teror shalat Idul Fitri di Tolikara. Umat Islam tidak boleh diam atas pembiaran yang terjadi, maka Habib Rizieq pun menyerukan agar kaum Muslimin berjihad ke Papua. (Baca: Kyai Cholil Ridwan: Ada Yahudi di Tolikara, Kalau Jokowi tak Perhatikan Kaum Muslimin Kita Ragukan Keislamannya!)
“Kalau peristiwa Tolikara dibiarkan, peraturan-peraturan di seluruh Papua yang mengintimidasi umat Islam, yang melakukan diskriminasi terhadap hak-hak umat Islam. Apalagi kalau besok, terjadi lagi peristiwa penyerangan terhadap umat Islam, saya minta kepada umat Islam, tidak usah tunggu pemerintah kita berangkat jihad ke Papua,” tegasnya.
“Eee.. pendeta-pendeta di GIDI sana, demi Allah kalau kalian ulangi lagi apa yang kalian lakukan sampai ada darah muslim yang tertetes, kita minta seluruh jihadis untuk berangkat…” ujar Habib Rizieq disambut gemuruh takbir.
Selain itu, Habib Rizieq juga akan memantau perkembangan kasus Tolikara, apabila aparat penegak hukum tak mampu bersikap tegas, maka layak untuk diberikan pakaian dalam wanita.
“Jadi kalau tentara dan polisi tidak bisa menegakkan hukum di sana, tidak berani menangkap para pelaku, suruh pakai beha sama rok!” tandasnya. [AW]