SOLO, (Panjimas.com) – Didampingi ISAC (The Isamic Study and Action Center) Eni Setiyani istri dari Sugiyanto yang dikabarkan ditabrak, dipukuli dan dibawa Densus 88 mendatangi Mapolres Surakarta. Rabu (12/8) malam.
Eni Setiyani datang didampingi anak pertamanya. Bersama ISAC ia ditemui oleh Wakasat Intel AKP Bowo. Dalam penjelasannya Endro Sudarsono selaku Sekjend ISAC menyampaikan bahwa kedatangannya ke Mapolres adalah untuk mencari tahu keberadaan Giyanto suami dari Eni Setiyani.
Karena terbesit kabar bahwa usai sholat dhuhur Sugiyanto pada pukul 13.00 di daerah Semanggi Rt 2 RW 6 didekat rumah salah seorang anggota DPRD dari PDIP ia ditabrak oleh beberapa gerombolan hingga terjatuh ke selokan.
Tak sampai disitu usai terjatuh Sugiyanto menurut penuturan sejumlah warga yang melihat ia langsung dipukuli oleh gerombolan tersebut.
“Untuk itulah kedatangan kami ke sini (Mapolresta Surakarta) untuk menanyakan perihal tersebut” ujar Endro Sudarsono kepada awak media.
Mendengar penjelasan tersebut AKP Bowo Hariyanto mewakili Kapolresta Surakarta Kombes Pol Akhmad Lutfi mengatakan,
“Terkait informasi tersebut kami tidak mengetahui secara pasti. Namun kami mendengar bahwa ada petugas dari Mabes Polri yang datang ke Solo untuk melakukan penangkapan” ujarnya.
Sugiyanto sendiri merupakan tulang punggung dari keluarga sederhana tersebut. Ia memiliki tiga anak dan satu istri. Untuk menghidupi keluarganya ia bekerja sebagai penjual tahu bakso.
“Saya berharap agar suami saya bisa kembali kerumah. Kasihan anak-anak” ujar Eni Setiani dengan kesedihan.
Sementara itu ditemui ditempat terpisah Poniyem selaku ibu dari Yus Karman juga mengungkapankan kesedihannya.
“Apa salah anak saya. Mengapa harus dipukuli” ujarnya sambil mengusap air mata.
Yus Karman sehari-harinya bekerja sebagai penjual gas tiga kilo. Menurut sejumlah sumber sebenarnya dalam waktu dekat Yus akan melangsungkan pernikahan.