JAKARTA (Panjimas.com) – Pengamat gerakan anti komunis, Ustadz Alfian Tanjung mengungkapkan bahwa isu adanya rencana Presiden RI, Joko Widodo meminta maaf kepada eks Partai Komunis Indonesia (PKI) dan keluarganya, akan menimbulkan resistensi di tengah masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan Ustadz Alfian Tanjung usai menjadi pembicara dalam Pengajian Politik Islam di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan.
“Permintaan maaf kepada PKI merupakan keinginan berulang. Beberapa tahun yang lalu juga ada permintaan yang sama untuk meminta maaf kepada PKI, tetapi diingatkan oleh Wantimpres agar pak SBY tidak melakukan hal yang resisten,” kata Ustadz Alfian Tanjung di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kepada Panjimas.com, Ahad (9/8/2015).
Menurut Ustadz Alfian, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini Presiden Jokowi sedang bimbang terkait rencana permintaan maaf kepada PKI pada pidato kenegaraan jelang HUT Kemerdekaan RI ke-70, pada 16 Agustus 2015 nanti.
“Ini kelihatannya Presiden Jokowi sedang bimbang, karena ada dua kelompok besar yang menginginkan permohonan maaf tetap disampaikan dan ada beberapa kalangan jendral yang mengingatkan jangan terjadi hal itu karena permintaan maaf akan menimbulkan resistensi dan konfrontasi yang serius setelah permintaan maaf itu disampaikan ke publik,” ujar pimpinan Taruna Muslim tersebut.
Wacana permintaan maaf kepada PKI, menurut Alfian Tanjung akan semakin membuat kaum komunis besar kepala dan tak mustahil mereka akan lebih berani, bahkan juga akan balas dendam.
“Kaum PKI akan semakin besar kepala dan lebih berani untuk menegaskan bahwa balas dendam adalah pilihan bagi mereka, karena mereka selama ini merasa dizalimi baik secara politik maupun secara fisik,” tandasnya.
Untuk diketahui, Mantan Kepala Staf Kostrad TNI AD, Mayor Jenderal (Purn) TNI Kivlan Zen SIP MSi mengatakan bahwa dirinya telah mendengar rencana pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang akan meminta maaf kepada eks PKI melalui pidato Presiden tanggal 15 Agustus 2015 mendatang. (Baca: Mantan Kepala Staf Kostrad Kritik Pemerintah Jokowi yang Akan Minta Maaf Kepada Eks PKI)
Mantan Kas Kostrad saat Prabowo Subianto menjabat Panglima Kostrad ini juga mengatakan, jika rancangannya juga sudah disebutkan, yang salah satu isinya adalah permintaan maaf dari Pemerintah Indonesia kepada para korban 6 peristiwa, termasuk kejadian PKI tahun 1965.