JAKARTA (Panjimas.com) – Intelektual Muslim, Dr Adian Husaini MA menyayangkan sikap pemerintah yang memberikan visa kepada atlet penjajah Israel, Misha Zilberman.
Misha Zilberman, atlet penjajah Israel awalnya sempat ditolak dan terlunta-lunta di Singapura, tak bisa masuk ke Indonesia. (Baca: Kelakuan Atlet Israel, Sudah Diberi Visa Masuk tapi Kambinghitamkan Imigrasi Indonesia)
Zilberman akhirnya mendapatkan visa masuk ke Indonesia setelah Federasi Dunia Bulu Tangkis (BWF) ikut campur tangan memasukkan atlet Israel itu. Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund langsung pergi ke Singapura untuk membantu warga negara Yahudi itu masuk ke Indonesia.
“Beginikah martabat umat Islam dan bangsa Indonesia yang beradab dan berdaulat? Tahun 1962, Bung Karno mengusir atlet Israel dari Asian Games. Karena Israel merupakan negara penjajah. Hingga kini, Israel tetap negara penjajah dan penindas HAM,” ujar Adian Husaini yang beredar melalui pesan singkat WhatsApp, yang diterima redaksi Panjimas.com, Selasa (11/8/2015). (Baca: KISPA: Bung Karno Usir Atlet Penjajah Israel pada Asian Games 1962)
Apalagi, belum lama ini, Zionis Israel melakukan aksi biadab dengan menyerbu masjid Al-Asha. Sementara, di Indonesia umat Islam pun sedang terluka, ketika kelompok Kristen Zionis Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) menyerang umat Islam yang sedang melaksanakan shalat Idul Fitri di Tolikara.
“Baru beberapa hari lalu, tentara Zionis Israel menyerbu Masjid Al-Aqsha. Belum lama pula, saat Idul Fithri lalu, umat Islam yang sedang sholat diserbu gerombolan Kristen Zionis, kelompok GIDI di Papua. Luka di atas luka umat Islam dan bangsa Indonesia belum lagi sembuh, kini atlet Israel diberi visa untuk masuk Indonesia,” ungkapnya.
Ustadz Adian juga mengingatkan bahwa di Indonesia belum lama ini diperingati 50 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) dengan semangat anti penjajah Zionis. Di sisi lain, UUD 1945 juga menyatakan dengan tegas bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
“Padahal belum lama kita peringati 50 tahun KAA Bandung, yang jiwa KAA 1955 itu adalah semangat Anti Zionisme. Zionisme ditetapkan sebagai the blackest imperialism di abad ke20.
Mohon, kita tidak lupa, bahwa Pembukaan UUD 1945 kita dengan tegas menyatakan, Kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka segala penjajahan di atas dunia harus dihapuskan,” jelasnya.
Terakhir, Ustadz Adian mendesak agar para tokoh umat Islam dan anggota DPR mempertanyakan pemerintah yang telah memberikan visa kepada atlet Israel. (Baca: KISPA Desak Pemerintah Indonesia Usir Atlet Penjajah Israel Misha Zilberman)
“Mohon tokoh-tokoh umat dan DPR bertanya kepada pemerintah, mengapa atlet Israel diberi visa?” tutupnya. [AW]