JAKARTA (Panjimas.com) – Ketua Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), Ustadz Ferry Nur S.Si, mengecam masuknya atlet penjajah Israel ke Indonesia.
Hal itu disampaikan Ustadz Ferry Nur terkait Misha Zilberman, warga negara Yahudi yang mengikuti Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2015 di Jakarta. (Baca: Kelakuan Atlet Israel, Sudah Diberi Visa Masuk tapi Kambinghitamkan Imigrasi Indonesia)
“Masih segar dalam ingatan kita, Penjajah Israel melakukan penyerangan terhadap masjid Al-Aqsha dan melarang umat Islam shalat di dalamnya,” ujar Ustadz Ferry Nur melalui pesan singkat kepada Panjimas.com, hari Selasa (11/8/2015).
Ustadz Ferry Nur juga mengungkapkan kekejaman Zionis Yahudi yang menyerang dan membakar rumah warga Muslim Palestina belum lama ini.
“Penjajah Israel melakukan pembiaran terhadap Eksrimis Yahudi melakukan penyerangan dan membakar rumah warga Palestina (31/7/2015) yang menyebabkan Ali Saad Dawabsha, bayi yang berusia 18 bulan meninggal dunia, dan beberapa hari kemudian ayahnya juga meninggal (8/8/2015),” ungkapnya.
Tak hanya kepada warga Muslim Palestina, tentara Zionis juga bertindak biadab terhadap relawan kemanusiaan sebagaimana kenang Ustadz Ferry Nur yang menjadi saksi mata dalam tragedi Mavimarmara pada Mei 2010.
“Tentara penjajah Israel menyerang secara brutal dan sadis terhadap Relawan Kemanusiaan Indonesia dan Relawan Kemanusiaan dari berbagai negara dalam Misi Freedom Flotilla (Mei, 2010) untuk mengantar bantuan ke Gaza dengan kapal Mavimarmara.
Dalam serangan tersebut tentara penjajah Israel menembak serta membunuh 9 Relawan Turki. Relawan Indonesia dua orang (Surya dan Okvianto) yang luka parah sehingga harus di bawa ke Rumah Sakit,” jelasnya.
Mengingat negara Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan tak memiliki hubungan diplomati dengan penjajah Israel, mestinya hal itu tak perlu terjadi. Dalam sejarah Indonesia, pemimpin bangsa sekaligus Bapak Proklamator RI, Ir Soekarno pernah mengusir atlet Israel dari Asian Games tahun 1962.
“Tahun 1962, Bung Karno mengusir atlet Israel dari Asian Games. Bahkan bapak Proklamator pernah mengatakan: ‘Dan untuk Israel, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka selama itulah bangsa Indonesia berdiri menantang penjajahan Israel’,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Misha Zilberman, atlet penjajah Israel awalnya sempat ditolak dan terlunta-lunta di Singapura, tak bisa masuk ke Indonesia.
Zilberman akhirnya mendapatkan visa masuk ke Indonesia setelah Federasi Dunia Bulu Tangkis (BWF) ikut campur tangan memasukkan atlet Israel itu. Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund langsung pergi ke Singapura untuk membantu warga negara Yahudi itu masuk ke Indonesia.
Imigrasi Indonesia memberikan ketentuan bahwa orang Israel yang ingin masuk ke Indonesia harus mendapatkan visa khusus di Bangkok atau Singapura setelah yang bersangkutan menerima surat pensponsoran dari pejabat Indonesia. [AW]